Menuju konten utama
Piala Dunia 2018

Jelang Belgia vs Inggris, Martinez Rayakan Ultah di Kamp Latihan

Kado terbaik bagi Martinez adalah Belgia ke semifinal dan berpeluang menjadi juara ketiga Piala Dunia 2018.

Jelang Belgia vs Inggris, Martinez Rayakan Ultah di Kamp Latihan
Pelatih Belgia Roberto Martinez pada pertandingan Semifinal Piala Dunia 2018 antara Timnas Perancis vs Timnas Belgia di St. Petersburg Stadium, St. Petersburg, Rusia,Rabu (11/07/2018). AP Photo/Petr David Josek

tirto.id - Pelatih Belgia Roberto Martinez merayakan ulang tahun ke-45 pada Jumat (13/7/2018) di kamp latihan, Rusia. Selebrasi sederhana itu dilakukan di sela-sela persiapkan laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 melawan Inggris.

Tak ada aksi potong kue atau meniup lilin. Anak asuh serta para staf berbaris dan membentuk terowongan sambil melontarkan ucapan selamat ulang tahun yang hangat. Sebuah perayaan sederhana, namun bermakna.

Semua staf dan tim tampak dalam keadaan baik, kendati impian Belgia telah untuk membawa pulang trofi Jules-Rimet telah dikubur oleh Perancis di semifinal. Meski kalah, Martinez masih akan mencoba menjadi juara ketiga melawan Inggris yang juga takluk atas Kroasia di empat besar.

Perjalanan karier pria bernama lengkapnya Roberto Martinez Montoliu itu terbilang biasa saja. Ia dilahirkan di Balaguer, Spanyol pada 13 Juli 1973 dan mengawali karir di salah satu klub Liga Primer Inggris, Swansea City (2007-2009).

Berikutnya, perjalanan Martinez beralih ke Wigan Athletic (2009-2013) berlanjut ke Everton (2013-2016). Sejak dua tahun lalu, usai Wales mengalahkan Belgia pada perempat final Piala Eropa 2016 dirinya dipercaya sebagai juru racik tim berjuluk Red Devils itu.

Pencapaian terbaiknya hingga kini adalah berlaga di semifinal Piala Dunia 2018. Kendati kalah atas Perancis, Belgia perlu berkumpul kembali dan memulihkan kondisi usai mereka dihantam gol tunggal Blaise Matuidi.

Thierry Henry, asisten pelatih Belgia sekaligus legenda hidup Perancis, menjelang laga perebutan tempat ketiga mengaku kecewa atas kekalahan Belgia.

“Kekecewaan besar […] sangat menyedihkan keadaan di ruang ganti. Saya tidak ingin salah satu pemain saya menjadi frustasi dan kecewa,” ungkap Henry.

Kendati demikian, Martinez tampaknya juga tak bakal melepaskan kesempatan yang tak datang dua kali dalam kariernya. Selama ini, satu-satunya kans Belgia terjadi saat edisi 1986 ketika meraih juara keempat.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari AS Rimbawana

tirto.id - Olahraga
Penulis: AS Rimbawana
Editor: AS Rimbawana