Menuju konten utama

Jawab Menhub soal Harga Avtur, Apindo: Swasta Siap, tapi Diganjal

Ketua Umum Apindo bilang swasta sebenarnya sudah ada yang bersedia ikut menyalurkan avtur agar harganya lebih kompetitif, tetapi langkah ini terganjal.

Jawab Menhub soal Harga Avtur, Apindo: Swasta Siap, tapi Diganjal
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai rencana pemerintah untuk menggandeng swasta menyalurkan avtur seperti lagu lama. Ia bilang swasta sebenarnya sudah ada yang bersedia ikut menyalurkan avtur agar harganya lebih kompetitif, tetapi langkah ini terganjal.

Hariyadi mengklaim ganjalan itu berasal dari pihak berkepentingan di BUMN.

“Itu sudah lama. Kami justru jengkel. Ini sudah dari kapan ya. Swasta sudah siap tapi ditunda-tunda sampai hari ini. Selama ini diganjal. Ada yang menganjal dari pihak BUMN,” ucap Hariyadi kepada wartawan saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jumat (6/12/2019).

Hariyadi menyatakan kesiapan swasta masuk dalam pasar avtur domestik bermula ketika gonjang-ganjing harga tiket mahal awal 2019.

Ia bilang sejak Februari 2019, swasta sudah mulai melakukan persiapan bilamana ada yang ingin menyambut keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengimbangi monopoli Pertamina.

Waktu itu kerja sama dua perusahaan PT AKR dan PT BP bersedia mengisi pasar avtur. Namun, mereka diganjal sehingga masuknya perusahaan PT AKR-BP tertunda.

Hariyadi mengaku ingat betul waktu itu swasta dijanjikan dapat masuk segera paling lambat setelah pemilihan presiden di bulan April 2019. Namun, janji itu katanya tidak ditetapi dan mundur hingga Desember 2019.

Belakangan, Menteri Perhubugan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kembali melempar isu mengenai mahalnya harga avtur. Mereka meminta agar ada pemain baru sehingga harga bisa ditekan.

“AKR-BP sudah siap tapi dijanjiin melulu. Mundur sampai sekarang. Ini sudah Desember. Kami sesalkan ada upaya membuat kompetitif ini malah dipersulit,” ucap Hariyadi.

Kendati demikian, Hariyadi mengaku optimistis dengan kehadiran Menteri BUMN baru, Erick Thohir. Ia bilang kepemimpinan Erick dipastikan mampu mengatasi ganjalan dari internal BUMN yang selama ini menghambat masuknya swasta ke pasar avtur.

“Sekarang ada Pak Erick, kami lebih optimistis dibanding kemarin,” ucap Erick.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir pada 4 Desember 2019, di Ritz Carlton, Pacific Place menerima usulan agar ada pemain lain dalam avtur. Hanya saja, Erick meminta agar pengusaha itu tidak mengandalkan pasokannya dari impor saja, tetapi harus mampu memproduksinya di dalam negeri.

“Jangan hanya jalan pintas. Sekadar cari keuntungan tapi akhirnya merugikan secara keseluruhan,” ucap Erick kepada wartawan.

Baca juga artikel terkait AVTUR atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz