tirto.id - Badan jalan di tepi galian proyek Underpass Kentungan, Sleman, Yogyakarta amblas pada Selasa kemarin (23/7/2019). Akibatnya, dua kendaraan terguling dan terperosok ke dalam lubang galian.
Berdasarkan penelusuran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), insiden itu terjadi setelah 3 truk bermuatan kayu berbaris memasuki jalan menuju Simpang Kentungan.
Ketika lampu lalu lintas menyala merah, tiga truk itu berada di tepi concrete barrier atau beton pembatas yang memisahkan badan jalan dan lubang galian proyek.
Tidak lama kemudian, satu truk dan minibus terperosok ke lubang galian. Setelah insiden tersebut, diketahui ada longsoran badan jalan sepanjang 15 meter, lebar 1,5 meter dan kedalaman 3 meter.
“Saat traffic light menyala merah, terjadi antrean di badan jalan sepanjang lokasi. Karena badan jalan tidak mampu menahan beban dari truk, salah satu truk yang bermuatan tersebut terperosok,” demikian keterangan tertulis Kementerian PUPR yang diterima reporter tirto pada Rabu (24/7/2019).
Selain satu truk, sebuah mobil Land Rover juga terperosok ke dalam lubang galian proyek Underpass Kentungan.
Sopir truk Ahmad Mujahidin (32) menyebutkan, amblasnya jalan diikuti terperosoknya truk ke dalam lubang galian terjadi tiba-tiba.
"Tiba-tiba langsung amblas. Enggak ada rasa goyang apa pun. Jatuhnya seperti ban gembos,” kata Ahmad saat ditemui di lokasi kejadian, pada Selasa (23/7/2019).
Menurut dia, truk yang dikendarainya mengangkut kayu jabon sebanyak 12 kubik yang dibawa dari Ajibarang, Purwokerto, Jawa Tengah menuju Cangkringan, Sleman.
Ketika tiba di jalan dekat proyek Underpass Kentungan dan berhenti menunggu lampu merah, saat itulah truk terperosok. Truk kemudian terguling dan masuk ke lubang galian proyek kurang lebih sedalam 2 meter. Meski Ahmad berada di dalam truk saat terguling, dia tidak mengalami luka.
Ahmad mengaku nekat melewati jalan di sekitar proyek Underpass Kentungan lantaran melihat truk tronton bermuatan juga melintas di sana.
“Rambu-rambu tidak kelihatan. Tidak ada petugas yang mengarahkan. Enggak ada yang nyuruh putar balik. Di depan ada beberapa truk tronton. Depan saya satu tronton muatan,” ujar Ahmad.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom