tirto.id - Jadwal siaran langsung Singapore Open 2022 di iNews TV mulai babak 8 besar pada hari Jumat, 15 Juli 2022. Ajang badminton BWF World Tour Super 500 tersebut akan dimainkan di Singapore Indoor Stadium, Singapura.
Indonesia akan mencoba kembali mendominasi turnamen ini seperti di Malaysia Masters 2022 Super 500 kemarin. Apalagi para pemain andalan Indonesia kembali turun berlaga. Tentu saja kecuali Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang masih absen, karena Marcus dan Praveen menjalani program penyembuhan cedera.
Tanpa mereka, para pemain Indonesia masih tetap menjadi salah satu favorit di ajang ini. Andai bisa menjadi juara, para wakil Indonesia akan semakin menegaskan dominasi Merah Putih di ajang Singapore Open.
Indonesia Mendominasi dengan 58 Gelar
Sejak pertama kali digelar pada 1960 lalu, Indonesia memang mendominasi turnamen badminton di Singapura ini. Total 58 gelar juara diraih oleh para pemain Indonesia. Torehan tersebut mengungguli negara kuat lain di dunia badminton seperti Cina.
Sejauh ini Cina mengoleksi 54 gelar. Jumlah gelar Indonesia dan Cina tersebut jauh mengungguli negara peringkat ketiga, yakni Malaysia yang baru memiliki 33 gelar. Tuan rumah Singapura sendiri baru punya 17 gelar yang kebanyakan mereka raih di masa lampau.
Dari tim Indonesia sendiri, sektor ganda putra menjadi penyumbang gelar terbanyak dengan total 18 gelar. Disusul oleh tunggal putra (16), ganda campuran (12), serta tunggal putri, dan ganda putri yang masing-masing punya koleksi 6 gelar.
Dalam sejarahnya, pertama kali Indonesia meraih gelar di Singapore Open adalah pada 1966. Nurhaena saat itu menyumbang 2 gelar dari sektor tunggal putri dan ganda putri. Di sektor ganda ia meraihnya saat berpasangan dengan Tan Tjoen Ing.
Kesuksesan Nurhaena menjadi inspirasi bagi para pemain Indonesia lain. Setahun kemudian, Minarni menyumbang 3 gelar dari 3 sektor berbeda. Yakni dari tunggal putri, ganda putri (bersama Retno Koestijah), dan ganda campuran (bersama Darmadi).
Hal menarik adalah Indonesia nyaris 3 kali sapu bersih gelar juara di Singapore Open. Dengan kata lain, Indonesia hampir meraih 5 gelar dari 5 sektor berbeda di ajang ini.
Kesempatan pertama hadir tahun 1970. Kala itu Muljadi (tunggal putra), Intan Nurtjahja (tunggal putri), Indra Gunawan/Indratno (ganda putra), dan Retno/Minarni (ganda putri) berhasil menyabet gelar. Namun gelar dari ganda campuran direbut oleh pasangan Malaysia, Ng Boon Be/Sylvia Ng.
Lalu pada 1972, giliran sektor ganda putra yang gagal meraih gelar juara. Iie Sumirat (MS), Intan (WS), Regina Masli/Intan Nurtjahja (WD), dan Johan Wahjudi/Regina Masli (XD) berhasil mempersembahkan gelar juara saat itu. Sektor ganda putra sendiri kala itu dimenangi Tan Aik Huang/Tan Aik Mong asal Malaysia.
Peluang ketiga Indonesia untuk sapu bersih gelar pada 1997 gagal di sektor ganda putri. Ge Fei/Gu Jun saat itu memupus mimpi Indonesia yang meraih 4 gelar lain melalui Hariyanto Arbi (MS), Mia Audina (WS), Sigit Budiarto/Candra Wijaya (MD), dan Bambang Suprianto/Rosalina Riseu (XD).
Liliyana Natsir Individu Tersukses
Fakta menarik lain dari partisipasi Indonesia di Singapore Open adalah catatan emas yang ditorehkan Liliyana Natsir. Pemain spesialis ganda campuran yang kerap disapa Butet itu 6 kali meraih gelar juara Singapore Open. Jumlah itu merupakan yang terbanyak dibanding pemain Indonesia lain.
Menariknya lagi adalah dari 6 gelar tersebut, Butet meraihnya dengan dua pasangan berbeda. Bersama Nova Widianto ia meraih 3 gelar. Jumlah yang sama ia dapat kala bermain dengan Tontowi Ahmad.
Butet meraih gelar pertamanya tahun 2004 ketika di final mengalahkan Koo Kien Keat/Wong Pei Tty asal Malaysia. Dua tahun berselang giliran Nathan Robertson/Gail Emms yang mereka kalahkan lewat pertarungan rubber game 21-16, 20-22, 23-21.
Nova/Liliyana kembali harus bermain rubber game ketika mengalahkan Anthony Clark/Donna Kellogg asal Inggris 17-21, 21-14, 21-9 di final tahun 2008.
Liliyana lantas meraih gelar Singapore Open pertamanya dengan Tontowi pada 2011. Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing asal Cina Taipei mereka taklukkan 21-14 dan 27-25 saat itu. Keberhasilan pasangan yang dikenal dengan Owi/Butet saat itu menjadi anomali karena empat sektor lain dimenangi Cina.
Lantas pada 2013 dan 2014 Owi/Butet secara beruntun memenangi Singapore Open. Tahun 2013 mereka mengalahkan Yoo Yeon Seong/Eom Hye Won 21-12 dan 21-12. Setahun berikutnya giliran rekan senegara yakni Riky Widianto/Puspita Richi Dili ditaklukkan 21-15 dan 22-20.
Catatan Butet tersebut hanya bisa didekati oleh Minarni dan Sigit Budiarto yang masing-masing meraih 4 gelar Singapore Open. Selain Nova dan Owi, ada pula pemain Indonesia yang sejauh ini meraih 3 gelar turnamen tersebut yaitu Intan Nurtjahja, Candra Wijaya, serta Hendra Setiawan yang masih aktif bermain hingga kini.
Daftar Pemain Indonesia Juara di Singapore Open
Berikut ini daftar pebulu tangkis Indonesia yang pernah menjadi juara di Singapore Open.
TUNGGAL PUTRA (MS)
- 1969: RudyHartono
- 1970: Muljadi
- 1972: Iie Sumirat
- 1973: Iie Sumirat
- 1991: Bambang Suprianto
- 1994: ArdyWiranata
- 1995: JokoSuprianto
- 1997: HariyantoArbi
- 1998: Hendrawan
- 1999: HariyantoArbi
- 2001: Taufik Hidayat
- 2005: Taufik Hidayat
- 2010: SonyDwiKuncoro
- 2013: TommySugiarto
- 2014: SimonSantoso
- 2016: Sony Dwi Kuncoro
TUNGGAL PUTRI (WS)
- 1966: Nurhaena
- 1967: Minarni
- 1970: Intan Nurtjahja
- 1972: Intan Nurtjahja
- 1987: ElizabethLatief
- 1997: Mia Audina
GANDA PUTRA (MD)
- 1969: RudyHartono/Indratno
- 1970: Indra Gunawan/Indratno
- 1971: AdeChandra/ChristianHadinata
- 1973: TjunTjun/Johan Wahjudi
- 1987: BobbyErtanto/LimSweeKing
- 1990: Rudy Gunawan/EddyHartono
- 1994: RexyMainaky/RickySubagja
- 1995: RexyMainaky/RickySubagja
- 1997: Sigit Budiarto/Candra Wijaya
- 1998: Sigit Budiarto/Candra Wijaya
- 2001: Tony Gunawan/Halim Haryanto
- 2004: Luluk Hadiyanto/AlventYulianto
- 2005: Sigit Budiarto/Candra Wijaya
- 2006: SigitBudiarto/FlandyLimpele
- 2012: Markis Kido/Hendra Setiawan
- 2013: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
- 2025: Angga Pratama/RickyKarandaSuwardi
- 2018: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
GANDA PUTRI (WD)
- 1966: Nurhaena/Tan TjoenIng
- 1967: RetnoKoestijah/Minarni
- 1970: RetnoKoestijah/Minarni
- 1972: ReginaMasli/Intan Nurtjahja
- 1973: TheresiaWidiastuti/Sri Wiyanti
- 2016: Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii
GANDA CAMPURAN (XD)
- 1967: Darmadi/Minarni
- 1972: Johan Wahjudi/ReginaMasli
- 1995: Tri Kusharjanto/Minarti Timur
- 1997: Bambang Suprianto/RosalinaRiseu
- 1998: Tri Kusharjanto/Minarti Timur
- 2004: Nova Widianto/LiliyanaNatsir
- 2006: Nova Widianto/LiliyanaNatsir
- 2007: FlandyLimpele/VitaMarissa
- 2008: Nova Widianto/LiliyanaNatsir
- 2011: TontowiAhmad/LiliyanaNatsir
- 2013: TontowiAhmad/LiliyanaNatsir
- 2014: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Penulis: Wan Faizal
Editor: Ibnu Azis