tirto.id - Pertandingan Real Madrid vs Manchester City di leg pertama 16 besar Liga Champions sesuai jadwal digelar di Santiago Bernabeu pada Kamis (27/2/2020) pukul 03.00 WIB. Laga yang dapat ditonton melalui siaran langsung SCTV ini menjadi arena adu taktik antara Zinedine Zidane kontra Pep Guardiola.
Baik Zidane maupun Guardiola sama-sama pernah merasakan nikmatnya meraih trofi Liga Champions. Zizou sukses tiga kali beruntun menjadi juara UCL pada 2016, 2017, dan 2018. Sementara Pep yang menjalani karier kepelatihan lebih awal, memiliki trofi tertinggi di Eropa itu saat bersama Barcelona pada 2009 dan 2011.
Namun, Zidane dan Guardiola musim ini sama-sama sedang mencari pembuktian. Keberhasilan Zizou menjadi raja Eropa tiga musim beruntun tak lepas dari Cristiano Ronaldo, sang top skor kompetisi tersebut sepanjang masa. Ketika Ronaldo hengkang, musim lalu Zidane menyaksikan timnya kandas di 16 besar melawan Ajax.
Demikian pula Pep Guardiola. Dia juara UCL bersama Barcelona yang sedang dalam era keemasan. Kesuksesan itu tak bisa diulangi Pep ketika bersama Bayern Munchen. Kali ini, dengan Manchester City, sudah tiga musim berlalu, Guardiola bahkan tidak dapat menembus babak semifinal.
Bagi Manchester City musim ini adalah musim terakhir mereka di Liga Champions sampai tiga tahun ke depan, menyusul hukuman dari UEFA soal pelanggaran Financial Fair Play (FFP). Pep sendiri menilai, tiba saatnya bagi The Citizens untuk unjuk kemampuan, apalagi lawan mereka kali ini adalah sang raja Eropa.
"Mereka (Madrid) tahu tengah mempertahankan sejarah mereka. Mereka adalah klub yang selama ini ingin kami (Manchester City) tiru. Kami harus mencoba (bermain) di salah satu stadion paling besar dan prestisius," papar Guardiola dikutip AS.
Menebak Formasi Real Madrid vs Manchester City
Musim ini, di Liga Champions Real Madrid tak terlalu istimewa. Mereka sempat dihajar PSG 3-0 di penyisihan grup sehingga hanya bisa lolos sebagai runner-up Grup A.
Berdasarkan statistik Whoscored, Real Madrid tercatat 4 kali menggunakan formasi 4-3-3 di Liga Champions. Sisanya, Zidane mencoba eksplorasi dengan pola 4-2-3-1 sekali, dan pola 4-3-1-2 sekali pula.
Dengan pola 4-3-3, Los Blancos mampu mencetak 9 gol, dan kebobolan 5 kali. Namun, pola ini pula yang digunakan Zidane ketika ditundukkan PSG 3-0. Artinya, melawan Manchester City, ada kemungkinan pola ini diubah. Apalagi, Zizou tidak akan bisa menurunkan Eden Hazard yang cedera.
Sebaliknya, Manchester City adalah juara Grup C. Namun, The Citizens tidak mendapatkan tes yang layak, karena "hanya" berjumpa Atalanta (Italia), Shakhtar Donetsk (Ukraina), dan Dinamo Zagreb (Kroasia).
Seperti Madrid, Manchester City lebih sering mengandalkan pola 4-3-3. Di UCL mereka sudah menampilkan formasi ini empat kali, dengan hasil 2 menang dan 2 seri. Hanya, tidak lantas bermakna Pep cuma setia dengan pola yang memungkinkan timnya mendominasi penguasaan bola ini. Dia pernah memakai pola alternatif 4-2-3-1 sebanyak 2 kali.
Datang ke Santiago Bernabeu, mungkin saja Pep Guardiola memakai pendekatan dua gelandang jangkar untuk mengantisipasi Real Madrid. Akan tetapi, jika melihat kekuatan City ada di para pemain sayap mereka, misalnya Riyad Mahrez dan Raheem Sterling, pola 4-3-3 yang akan diusung ketika ia meladeni Zidane di markas Madrid.
Editor: Iswara N Raditya