tirto.id - Ibadah puasa memasuki hari ke-22 pada tanggal 22 Ramadan 1440H atau Senin, 27 Mei 2019.
Setiap menjelang jadwal buka puasa atau kumandang bedug adzan maghrib masyarakat di Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur memanfaatkannya untuk ngabuburit Tempat ngabuburit di Kota Pasuruan antara lain: Pelabuhan Pasuruan.
Sementara untuk menjalankan ibadah salat tarawih, warga Kota Pasuruan umumnya memusatkan kegiatan ibadahnya di Masjid BAITURROHMAN yang dikategorikan sebagai Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 1923. Sementara untuk daya tampung, Masjid BAITURROHMAN bisa diisi > 200 jamaah.
Selain Masjid BAITURROHMAN, umat muslim di Kota Pasuruan bisa menjalankan salat tarawaih Masjid nurul iman. Masjid Jami. Alamat Masjid nurul iman ada di perum sekar asri jalan hasyim asari kel sekargadung purworejo. Masjid ini dibangun pada 1998. Daya tampung, Masjid nurul iman bisa diisi 50 - 100 jamaah.
Alamat Masjid al-ishlah ada di gendis asri Isekargadung purworejo. Musafir yang kebetulan sedang berada di Kota Pasuruan juga dapat melakukan tarawih di Masjid al-ishlah. Masjid Masjid al-ishlah termasuk dalam jenis masjid Masjid Jami. Masjid ini dibangun pada 2017. Daya tampung, Masjid al-ishlah bisa menampung 50 - 100 jamaah.
Bagi masyarakat Kota Pasuruan yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, Tirto.id menyediakan jadwal buka, sholat maghrib, imsak, sholat subuh, zuhur, isya, magrib, isya:
Selain itu, penting bagi umat muslim untuk menjalankan tarawih di kala Ramadan. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-22 adalah terbebaskan dari duka-cita ketika di hari kiyamat nanti..
Tausiah Harian
Bagaimana status puasa orang yang sedang dalam keadaan junub?
Puasa bagi orang junub tetap sah, tidak batal. Nabi Muhammad pernah mengalami kasus yang sama.
Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah berkata:
“Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadha’nya.”
Menurut keterangan Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam kitab Ibanatul Ahkam, dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang sedang junub boleh menunda mandi besar hingga waktu setelah terbit fajar. Kendati demikian, yang lebih utama adalah menyegerakan mandi sebelum waktu subuh tiba.
“Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum subuh.”
Penulis: A. Muchlishon Rochmat
Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/105999/kata-nabi-muhammad-soal-orang-junub-berpuasa
EMBED_NU
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH