Menuju konten utama

Kepolisian Bantah Adanya Korban Jiwa dalam Demo Angkutan Umum

Kepolisian Bantah Adanya Korban Jiwa dalam Demo Angkutan Umum

tirto.id -

Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa yang jatuh dalam serangkaian aksi unjuk rasa sopir angkutan umum pada Selasa, (22/3/2016), kemarin.

"Tidak ada jatuh korban jiwa atau luka parah, kami tidak menerima laporan tersebut hingga saat ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal ketika dikonfirmasi kantor berita Antara di Jakarta, Rabu, (23/3/2016).

Pernyataan tersebut dikeluarkan Kombes Muhammad untuk menanggapi isu-isu dihembuskan oknum pengemudi ojek online dan sopir taksi yang mengklaim bahwa rekan mereka ada yang menjadi korban. Berdasarkan pesan singkat yang dihimpun pihak kepolisian, terdapat korban meninggal sepuluh orang yang terbukti hanya merupakan berita bohong.

Isu tersebut diikuti pula oleh kabar akan adanya serangan balasan dari kedua belah pihak yang bertikai. Kepolisian mengonfirmasi bahwa hal tersebut dipastikan tidak benar.

Polda Metro Jaya menginformasikan bahwa pihaknya telah menahan sebanyak 83 pengunjuk rasa saat terjadi bentrokan di beberapa titik Jakarta Selasa, (22/3/2016), kemarin.

"Sebanyak 83 orang sudah kami amankan sedang dilakukan pendalaman penyidikan apakah nantinya masuk pidana," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto di Jakarta, Selasa, (22/3/2016).

Pemeriksaan kepada para pengunjuk rasa yang diamankan karena terjadi bentrok dan bersikap anarkis salah satunya di Jalan Jenderal Sudirman.

"Penyidik akan mencari dua ala buktinya," katanya.

Sebanyak 83 orang yang diamankan adalah sopir angkutan yang melakukan sweeping agar angkutan lain tidak melakukan operasinya. "Ada juga dari sopir taksi online," kata Moechgiyarto.

"Saat dilakukan pemeriksaan banyak ditemukan batu dan tidak ada senjata api. Tidak ada korban jiwa hanya kerusakan materiil," pungkas Kapolda. (ANT)

Baca juga artikel terkait BENTROK DEMO SOPIR TAKSI atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra