tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali didemo oleh sejumlah orang dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) terkait penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019 yang akan berlangsung 13-15 Desember mendatang di Kemayoran, Jakarta Pusat. Unjuk rasa dilakukan di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Mereka menuntut Anies membatalkan izin acara musik tersebut.
"Kami menolak acara DWP dan menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan acara itu," kata Ketua GPI Jakarta, Rahmat Jintan, saat berorasi di atas mobil komando.
Pria yang juga menjabat sebagai koordinator lapangan (korlap) itu mengatakan DWP merupakan acara maksiat yang dipenuhi dengan seks bebas dan minum-minuman beralkohol. Dia tak menjelaskan tahu dari mana informasi itu.
Rahmat lantas mengaku kecewa karena merasa Anies dipilih "umat," sementara acara ini bukan kali pertama digelar di Jakarta. "Apakah Anies buta, tuli, sehingga dia tidak tahu ada DWP? Dengan adanya kemaksiatan yang terang-terangan di ibu kota ini?"
Setelah puas berorasi, Rahmat lantas menginstruksikan massa untuk mendekati gerbang balai kota. "Sepuluh langkah maju ke depan," kata dia. Massa menuruti.
Tak lama kemudian, salah satu peserta aksi menaruh ban bekas di depan gerbang dan memenuhi lubang ban itu dengan sampah plastik dan kertas. Ban itu dibakar.
Api menyala cukup besar dan asapnya terbawa hingga dalam kantor. Beberapa pegawai lantas langsung memadamkan api.
Kemudian, para demonstran mendekati gerbang dan menggedor-gedor gerbang itu. Aparat lantas merespons dengan melarang mereka melakukan itu.
Massa lantas mundur ke arah jalan raya Medan Merdeka Selatan dan menutup arus lalu lintas. Salah satu demonstran kembali membakar ban di tengah jalan. Polisi yang berjaga langsung menggiring massa agar tidak menutup seluruh jalan.
Sampai saat berita ini ditulis, pukul 14.00, demonstrasi masih berlangsung.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Rio Apinino