tirto.id - Kepala Divisi Advokasi dan Jaringan Publish What You Pay, Aryanto Nugroho menilai pembahasan kasus korupsi sumber daya alam (SDA) oleh kedua capres yang akan berdebat 17 Februari mendatang akan berjalan normatif dan tidak solutif.
Hal ini karena kedua kubu terindikasi memiliki kepentingan terhadap SDA di Indonesia.
"Dua orang ini [Jokowi dan Prabowo] punya kepentingan terhadap SDA. Ada indikasi seperti itu," kata Ary saat diskusi di daerah Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019) siang.
Alasan lain menurut Ary, juga mengingat karena debat perdana yang lalu kedua kubu dinilai masih sangat normatif saat membahas penegakan hukum.
"Hanya menjawab 'tak akan tebang pilih' atau 'serahkan ke aparat penegak hukum' itu sangat normatif sekali," kata Ary.
Padahal, lanjut Ary, jika berbicara mengenai indikasi korupsi SDA ada konflik kepentingan hingga para pemain besar yang tak bisa diselesaikan lewat pendekatan hukum secara konvensional.
"Harus secara khusus. Karena dengan pihak-pihak besar, bukan kecil. Para capres harus bahas ini," katanya.
Selain menyoroti isu korupsi SDA Ary juga mengatakan bahwa hingga saat ini timses dari kedua kubu capres dan cawapres masih belum mengeluarkan isu dan tawaran solusi konflik sumber daya alam.
Ary menilai isu energi, pangan, SDA, dan lingkungan hidup belum menjadi bahasan politik sehari-hari kedua kubu.
"Hari ini kita juga belum mendapat cukup jelas visi-misi soal pembangunan infrastruktur ke depan dari dua kubu ini. Timses jangan hanya sibuk saling melaporkan ke polisi. Isu-isu yang berkaitan dengan sumber daya alam sama sekali tidak dibahas di politik sehari-hari," kata Ary saat diskusi di daerah Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019) siang.
Dalam diskusi bedah visi-misi capres 2019 untuk debat kedua, yang khususnya membahas energi, pangan, SDA, lingkungan hidup, dan infrastruktur itu Ary meminta timses kedua capres untuk lebih pro aktif mensosialisasikan visi-misi.
Menurut Ary timses kedua kubu tidak boleh hanya mengandalkan debat capres untuk menginformasikan visi-misi capres ke masyarakat.
"Justru sekarang adalah tugasnya timses, termasuk partai politik, untuk bisa menyampaikan kepada publik apa yang menjadi andalan mereka? Apa sih solusi atas ancaman krisis energi? Apa solusi atas infrastruktur energi yang sangat kurang? Apa solusi atas korupsi sektor sumber daya alam? Ini bukan hanya tugas capres nunggu debat tapi juga mulai dari sekarang muncul ke publik oleh timses," kata Ary.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari