tirto.id - Israel mengklaim menembak jatuh pesawat tempur Suriah yang melintasi perbatasan di Dataran Tinggi Golan pada Selasa (24/7/2018). Insiden ini membuat ketegangan antara Israel-Suriah selama beberapa pekan terakhir.
Suriah berdalih, pesawat tersebut ditugaskan menggelar serangan kejutan di kawasan gerilyawan di dalam wilayah udara Suriah. Sebaliknya Israel mewaspadai gerakan pasukan pemerintah Suriah, yang mendesak gerilyawan di perbatasan tersebut masuk ke wilayah mereka.
Israel khawatir Presiden Suriah Bashar al Assad tidak mengindahkan kesepakatan PBB pada 1974, yang mensyaratkan demiliterisasi Golan, dengan membiarkan pasukan Iran dan Hizbullah menempatkan pasukan di wilayah tersebut.
Untuk kedua kalinya dalam dua hari terakhir, Israel menyalakan sirine peringatan di Golan sementara sejumlah saksi mengaku melihat dua rudal terbang di angkasa. Pihak militer mengatakan bahwa mereka menembakkan dua rudal Patriot ke arah jet Sukhoi milik Suriah yang melewati sekitar 2 km wilayah udara Israel.
"Pesawat itu berhasil ditembak dan jatuh di bagian selatan Dataran Tinggi Golan wilayah Suriah," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus.
"Kami tidak punya informasi apapun mengenai pilot jet itu," kata dia.
Damaskus mengatakan bahwa pesawat mereka ditembak oleh Israel saat menggelar operasi militer di wilayah Suriah.
"Israel (melalui penembakan ini) telah menyatakan dukungan terhadap kelompok teroris bersenjata," kata kantor berita SANA mengutip sumber dari angkatan bersenjata Suriah.
Sementara itu, stasiun televisi al-Mayadeen dari Lebanon melaporkan bahwa sang pesawat jatuh 15 km di dalam wilayah Suriah dan tidak memasuki wilayah udara tanah rampasan Golan.
Ketegangan antara Israel dan Suriah yang terus bereskalasi memaksa Moskow turun tangan. Mereka mengirim Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan jenderal tertinggi mereka untuk berunding dengan Netanyahu pada Senin lalu.
Netanyahu dikabarkan menolak tawaran Rusia untuk menjaga agar pasukan Iran tetap berada 100 km dari garis perbatasan Golan.
Nickolay Mladenov, utusan PBB untuk Timur Tengah, pada Selasa menyebut adanya "konfrontasi berbahaya yang semakin sering" antara Israel dan Suriah.
"Saya menyerukan semua pihak untuk mematuhi kesepakatan 1974," kata dia kepada Dewan Keamanan PBB.
Pada Februari, pesawat F-16 Israel ditembak jatuh oleh Suriah. Jet tempur itu jatuh di kawasan utara Israel setelah kembali dari serangan dengan sasaran sarana militer Iran di Suriah.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH