tirto.id - Konvoi truk bantuan ke Gaza dibakar oleh para penduduk Israel pada Senin, 13 Mei 2024. Video aksi pembakaran itu beredar di sosial media, terlihat setidaknya satu truk yang terbakar, sementara gambar lain menunjukkan truk-truk yang rusak dan muatannya yang dilucuti berserakan di jalan dekat pos pemeriksaan Tarqumiya di luar Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
“Kemarin ada koordinasi untuk 70 truk bantuan menuju Jalur Gaza,” kata Waseem Al-Jabari, Kepala Asosiasi Perdagangan Makanan Hebron dikutip Reuters.
“Ketika truk-truk tersebut sedang memuat produk di perlintasan, para pemukim menyerang truk-truk tersebut dan mereka menghancurkan produk serta membakar truk-truk tersebut,” ujarnya, seraya mengatakan bahwa tentara Israel telah berjaga-jaga ketika serangan terjadi.
Insiden hari Senin itu diklaim oleh sebuah kelompok yang menamakan diri mereka Order 9, mereka mengatakan telah bertindak untuk menghentikan pasokan yang sampai ke Hamas dan menyebut pemerintah Israel telah memberikan “hadiah” kepada kelompok Islamis tersebut.
Warga Palestina dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh militer dan polisi Israel sengaja tidak melakukan intervensi ketika para pemukim menyerang warga Palestina di Tepi Barat.
Adel Amer, seorang anggota serikat pengangkut barang yang berbasis di Tepi Barat, mengatakan bahwa sekitar 15 truk telah dirusak oleh pemrotes Israel yang memukuli beberapa pengemudi dan menyebabkan kerusakan senilai sekitar 2 juta USD.
“Para sopir sekarang menolak untuk membawa barang ke Gaza karena mereka takut,” katanya. “Ini adalah bencana di sini karena para pemukim.”
Bahkan ketika militer hadir, konvoi-konvoi itu masih berisiko, katanya. “Tentara mengatakan bahwa kami tidak bisa melakukan apa-apa terhadap para pemukim.”
Stefanie Dekker, reporter Al Jazeera melaporkan, konvoi truk yang terakhir diserang adalah konvoi Yordania. Konvoi tersebut harus melewati Tepi Barat yang diduduki untuk mencapai penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di selatan Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa sayap kanan Israel memblokirnya dan membakarnya setelah menjarahnya. Tidak banyak yang dilakukan oleh pemerintah Israel untuk menghentikan hal ini. Israel memiliki pasukan keamanan yang sangat kuat, terutama dalam hal menghadapi para demonstran Palestina. Namun mereka tidak melakukan hal yang sama terhadap protes-protes ini.
Menurut laporan media, Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan sayap kanan, mengatakan kepada polisi untuk tidak terlibat karena ideologinya sama dengan ideologi para pengunjuk rasa. Ia ingin permukiman kembali dibangun di Gaza, ia tidak ingin bantuan masuk dan tidak menginginkan gencatan senjata.
Kondisi Palestina Terkini
Seorang anggota pasukan keamanan PBB tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan pada hari Senin, kata PBB, seperti dilaporkan Arab News.
Peristiwa itu menandai kematian pertama seorang karyawan internasional PBB di wilayah Palestina sejak perang dimulai lebih dari tujuh bulan yang lalu.
Karyawan yang tewas adalah seorang warga negara India, kata juru bicara PBB Rolando Gomez dalam sebuah konferensi pers.
“Kami sangat sedih atas meninggalnya Kolonel Waibhav Kale, yang bekerja untuk Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB di Gaza,” misi India untuk PBB di New York mengkonfirmasi pada X.
“Belasungkawa terdalam kami bersama keluarga selama masa yang sulit ini.”
Seorang anggota staf DSS PBB kedua yang berada di dalam kendaraan pada saat itu terluka dalam serangan tersebut, kata Gomez, menambahkan bahwa keduanya sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Eropa di Rafah ketika kendaraan mereka ditabrak.
“PBB menginformasikan kepada pihak berwenang Israel tentang pergerakan semua konvoi kami. Hal itu sudah biasa terjadi di semua medan operasi. Ini adalah prosedur operasi standar,” kata Gomez.
“Ini terjadi kemarin (Senin) pagi, jadi kami telah memberi tahu mereka. Dan itu adalah kendaraan PBB yang ditandai dengan jelas.”
Ia menambahkan “ini adalah gambaran nyata bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza saat ini.”
Ketika ditanya tentang serangan tersebut, militer Israel mengirim AFP sebuah pernyataan yang tampaknya dibuat pada hari Senin yang mengatakan bahwa DSS telah menginformasikan tentang serangan itu.
“Penyelidikan awal yang dilakukan mengindikasikan bahwa kendaraan tersebut ditembak di daerah yang dinyatakan sebagai zona tempur aktif,” kata militer, seraya menyatakan bahwa pihaknya “tidak mengetahui rute kendaraan tersebut.”
“Insiden ini sedang ditinjau,” katanya, tanpa menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Gomez mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah meminta penyelidikan penuh.
“Tentu saja kami menginginkan pertanggungjawaban. Ini adalah tujuan akhir dari investigasi ini. Pekerja kemanusiaan internasional bukanlah target, jadi serangan semacam itu harus diakhiri,” katanya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra