tirto.id - ISIS menjatuhkan hukuman mati kepada 15 anggotanya sendiri dalam eksekusi terbesar oleh dinas keamanan organisasi militan itu di Suriah, kata Observatorium Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah, seperti dikutip oleh kantor berita Antara dari Reuters.
Pembunuhan massal tersebut dilakukan setelah 35 anggota ISIS ditangkap di Raqqa, Sabtu waktu setempat lalu, kata observatorium tersebut, yang memonitor konflik Suriah yang sudah berjalan selama lima tahun melalui jaringan informan di lapangan.
Para anggota ISIS yang dibunuh itu ada kaitannya dengan pembunuhan tokoh senior ISIS Abu Hija al-Tunisi pada Rabu lalu akibat serangan udara oleh pesawat tak berawak yang "sangat mungkin dioperasikan oleh koalisi pimpinan AS," kata Observatorium HAM Suriah.
Abu Hija melakukan perjalanan ke Suriah dari Irak hanya 24 jam sebelumnya atas perintah dari kepala ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, kata kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut.
Abu al-Hija adalah yang terbaru senior yang anggota ISIS untuk dibunuh dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, ISIS juga telah menerima pukulan telak setelah salah satu tokoh pentingnya, Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli, yang juga dikenal dengan panggilan Haji Iman dan Abu Alaa al-Afri, dilaporkan menjadi korban tewas serangan udara Amerika Serikat.
“Ini adalah pukulan telak kepada ISIS, dalam arti pembunuhannya karena Qaduli adalah jantung struktur pemerintahan ISIS,” kata Hisham al-Hashimi, analis yang menjadi penasihat pemerintah Irak mengenai para militan.
“Baghdadi tidak bisa mengganti Haji Iman dengan orang yang nilainya setara. Dia harus memilih tiga orang yang dapat mengisi kekosongan itu […] Itu mengurangi efisiensi Baghdadi dan membuatnya semakin rentan dari sebelum ini.” (ANT)