Menuju konten utama

Investor Desak Trump Pertahankan Pakta Iklim Paris

lebih dari 360 perusahaan dan investor yang sebagian besar dari Amerika, termasuk selusin perusahaan dalam Fortune 500, meminta Donald Trump mempertahankan pakta iklim Paris yang disetujui 196 negara.

Investor Desak Trump Pertahankan Pakta Iklim Paris
Sejumlah pangunjuk rasa menggelar aksi mereka memprotes presiden terpilih AS Donald Trump di ajang COP22, Marakes, Maroko, Rabu (9/11). Mereka menuntut Trump yang memiliki pandangan tidak percaya adanya perubahan iklim dunia itu untuk menghentikan kebijakan yang dapat mempercepat terjadinya perubahan iklim. ANTARA FOTO/Saptono.

tirto.id - Dalam surat terbuka yang dirilis pada Rabu (16/11/2016), lebih dari 360 perusahaan dan investor yang sebagian besar dari Amerika, termasuk selusin perusahaan dalam Fortune 500, meminta Donald Trump mempertahankan pakta iklim Paris yang disetujui 196 negara.

Surat terbuka tersebut dirilis dalam pertemuan iklim tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Marrakesh. Melalui surat ini, mereka membujuk presiden terpilih AS tersebut untuk mendukung kelanjutan partisipasi Amerika Serikat dalam memerangi pemanasan global dan mempertahankan kenaikan suhu global di bawah dua derajat Celcius. Sesuatu yang saat ini tengah diperjuangkan oleh Presiden Obama.

Surat ini dibuat atas ketakutan perusahaan-perusahaan yang turut serta pada pernyataan Trump yang menyebut pemanasan global sebagai "lelucon" dan menyatakan akan menarik diri dari kesepakatan bersejarah itu.

Menurut surat terbuka yang dikutip kantor berita Antara dari AFP, menerapkan kesepakatan Paris, yang mulai berlaku awal bulan ini akan membantu mengubah miliaran dolar dalam investasi rendah karbon yang saat ini menjadi triliunan dolar yang dibutuhkan dunia untuk menghasilkan energi bersih dan kemakmuran bagi semua.

"Kegagalan membangun ekonomi rendah karbon akan menimbulkan risiko pada kemakmuran Amerika," seperti yang tercantum di surat.

Para diplomat, pemimpin eksekutif, dan pengamat terhenyak ketika Trump terpilih menjadi presiden. Kejadian ini disinyalir dapat mengancam dan mengganggu konsensus puluhan tahun yang masih rapuh.

"Ini momen penting dalam politik global dan sejarah ekonomi, dan kita mutlak harus bersama-sama menyelesaikan tantangan besar yang dihadapi planet ini," kata Barry Parkin, kepala kelestarian Mars Inc.

Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menekankan adanya risiko Amerika Serikat tertinggal dalam transisi global dari energi kotor ke bersih. Perkembangan ini dibutuhkan untuk mencegah dampak merusak perubahan iklim.

"Membangun ekonomi efisien energi di Amerika Serikat, dengan energi rendah karbon, akan menjamin daya saing bangsa kita dan posisi perusahaan Amerika Serikat sebagai pemimpin di pasar global," kata Michael Kobori, wakil presiden kelestarian Levi Strauss.

Baca juga artikel terkait RATIFIKASI PERJANJIAN PARIS atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh