Menuju konten utama

Investor Cina Siap Bangun Perumahan Tahan Gempa di Indonesia

Perusahaan konstruksi asal Cina, Huaqing Housing Holding Co. Ltd berencana membangun jutaan rumah murah tahan gempa di Indonesia.

Investor Cina Siap Bangun Perumahan Tahan Gempa di Indonesia
(Ilustrasi) Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan perumahan bersubsidi di Bojong Gede, Kabubaten Bogor, Jawa Barat , Senin (4/9/2017). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Perusahaan konstruksi asal Cina, Huaqing Housing Holding Co. Ltd membidik investasi pembangunan sektor perumahan di Indonesia. Huaqing menilai sektor perumahan Indonesia menyediakan peluang bisnis luas mengingat masih ada kekurangan persediaan rumah (backlog) sebanyak 11,4 juta unit.

Direktur Huaqing, Chunyu Zhu menyatakan rencana perusahaannya itu usai meneken nota kesepahaman bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta pada Senin (18/9/2017).

"Untuk kali ini, kami datang (ke Indonesia) karena ada kekurangan perumahan 11 juta sekian itu. Kami akan secepatnya merealisasikan pembangunan untuk kekurangan perumahan tersebut dengan teknologi yang kami punya," ujar Chunyu Zhu seperti dikutip Antara.

Huaqing selama ini berpengalaman menggarap proyek infrastruktur di Cina, Rusia, Nigeria, Myanmar, Australia dan lainnya. Garapan perusahaan ini mencakup perumahan pegawai negeri sipil dan militer berharga murah, pembangkit listrik, kawasan industri, jembatan, jalan tol, pelabuhan dan bandara.

Chunyu mengatakan, di Nigeria, Huaqing membangun perumahan murah tahan api dan gempa dengan teknologi Assembly Building System (ABS) Construction. Rumah seluas 84 m2 sampai 120 m2 dibangun dengan biaya 2.000-30.000 dolar AS.

"Teknologi ini hasil penelitian dari TsingHua University selama 20 tahun mengenai teknik membangun rumah yang cepat, murah, dan kuat atau tahan lama,” kata Chunyu. Dia mengklaim rumah buatan Huaqing mampu awet selama 50-100 tahun sekaligus tahan gempa maksimum 9 Skala Richter.

Dia menjelaskan teknologi ABS Construction sebenarnya telah diaplikasikan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Namun, biayanya mahal. Teknologi hasil riset TsingHua University menghasilkan formula yang bisa menekan biayanya.

"Tahun ini, kami akan merealisasikan prototype sebanyak 100 unit rumah,” ujar dia. Lokasi proyek percontohan itu akan ditentukan oleh Bappenas.

Chunyu memperkirakan nilai investasi perusahaannya di Indonesia bisa mencapai 20 miliar dolar AS untuk berbagai proyek pembangunan.

Sementara Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan kerja sama dengan Huaqing tak hanya di sektor perumahan, tapi juga pembangunan jalan tol.

"Kami berharap Huaqing dapat menunjukkan hal yang berbeda, dan dalam waktu tidak terlalu lama dapat merealisasikan investasi, salah satunya di proyek jalan tol Waskita Toll Road," ujar Wismana.

Wismana meminta Huaqing berkolaborasi dengan rekanan dalam negeri seperti perusahaan konstruksi, lembaga keuangan pembiayaan infrastruktur dan perusahaan swasta lainnya.

"Saya akan terus memantau perkembangan pasca penandatanganan ini. Komitmen realisasi MoU adalah hal yang sangat penting. Tanpa komitmen realisasi, pemerintah RI (Bappenas) tidak akan segan-segan mencabut MoU ini," ujar Wismana.

Baca juga artikel terkait PERUSAHAAN CINA

tirto.id - Bisnis
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom