tirto.id - Pemikir Islam sekaligus Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI), Jalaluddin Rakhmat, meninggal di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (15/2/2020). Politikus PDIP sekaligus tokoh Syiah Indonesia ini wafat dalam usia 71 tahun.
Menurut Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, diduga terpapar virus SARS-CoV-2 sebelum meninggal.
"Betul [wafat]. Sudah sakit sejak awal Februari. Indikasinya terpapar Covid-19," kata Ono saat dikonfirmasi wartawan Tirto, Senin.
Ono mengatakan PDIP Jawa Barat kehilangan salah satu kader terbaiknya. Di kalangan kader PDIP Jawa Barat, Jalaluddin dikenal sebagai teknokrat dan pemikir.
Jalaluddin diketahui merupakan pendiri dari IJABI, organisasi Syiah di Indonesia, dan kerap melakukan advokasi kepada kelompok minoritas Syiah yang dipersekusi. Ia juga dianggap sebagai salah satu pemikir Islam yang mengedepankan pluralisme dan perbedaan.
Karya-karya Jalaluddin Rakhmat berada di lintas studi: sufisme, agama, media, hingga kebudayaan. Beberapa bukunya mengenai agama seperti Islam Alternatif (1986), Renungan-Renungan Sufistik (1991), Meraih Cinta Ilahi: Pencerahan Sufistik (1999), Islam dan Pluralisme: Akhlak Quran Menyikapi Perbedaan (2006), Doa Bukan Lampu Aladin (2012), dan Madrasah Ruhaniah: Berguru Pada Ilahi di Bulan Suci (2015).
Di ranah media dan kebudayaan seperti Retorika Modern (1992), Catatan Kang Jalal: Visi Media, Politik dan Pendidikan (1997), Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau Manusia Besar? (1999), hingga Memaknai Kematian (2006).
Sehari-hari, Jalaluddin menjadi dosen di Universitas Padjajaran Bandung. Pada 2014-2019 ia terpilih sebagai anggota DPR RI.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali