tirto.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali lakukan integrasi antara halte Transjakarta dengan MRT Jakarta. Rencananya dilakukan antara halte CSW dan stasiun ASEAN menggunakan skybridge, Jakarta Selatan.
"Prosesnya akan dikoordinasi lagi sama pemerintah, tapi kami sudah jalan dengan sayembara [desain skybridge] ini," kata Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (1/4/2019).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menilai integrasi tersebut dilakukan agar pengguna Transjakarta bisa berpindah ke MRT dengan leluasa, atau pun sebaliknya.
MRT Jakarta tersebut memiliki rute yang mengarah ke Bundaran HI, atau pun sebaliknya, Lebak Bulus. Di sisi lain, Transjakarta yang akan dihubungkan, yakni Stasiun CSW, yang memiliki rute ke arah Tendean dan Ciledug.
"Jadi, misalnya, kalau ada warga kita yang naik MRT dari arah Lebak Bulus turun di stasiun ASEAN, lalu pindah ke Transjakarta, bisa teruskan ke arah Ciledug atau Tendean," jelas Anies.
Menurut Anies, kunci dalam pembangunannya adalah integrasi. "Ke depan, semua perencanaan transportasi harus bisa memenuhi persyaratan terintegrasi," tambahnya.
Untuk saat ini, halte Transjakarta dan stasiun MRT Jakarta tersebut belum terhubung. "Tidak ada sedikit pun sambungan antar keduanya. Jadi bagi warga dari Ciledug yang mau turun pindah ke MRT enggak bisa, sama dari warga Lebak Bulus yang naik MRT turun di sana, pindah ke Transjakarta juga enggak bisa," kata Anies.
Sejauh ini, stasiun MRT Jakarta dan halte Transjakarta yang telah terintegrasi baru di Bundaran HI. Cara pembayarannya pun sama-sama sudah dapat menggunakan satu kartu yang sama. Namun untuk tarifnya, masih belum terintegrasi.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Irwan Syambudi