tirto.id - Bulan puasa tak menyurutkan keinginan orang untuk aktif di media sosial. Selain sebagai sarana dalam mendapatkan update informasi, media sosial juga kerap dijadikan ajang untuk sharing/membagi konten-konten yang pengguna temui. Aktivitas sharing/membagi konten melalui media sosial itu sangat lumrah dijalani dalam bulan-bulan biasa selain Ramadan.
Lantas, bagaimana saat Ramadan sedang berlangsung? Apakah kebiasaan itu akan berubah? Atau malah terhenti? Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam sharing/membagi konten melalui media sosial selama Ramadan, Tirto melakukan riset yang dilaksanakan pada 18 Mei hingga 1 Juni 2017. Pada riset yang dilakukan terhadap 800 responden beragama Islam yang tinggal di pulau Jawa, terlihat bahwa malam hari dipergunakan sebagai waktu utama menggunakan media sosial, termasuk membagi konten.
Berdasarkan tempat tinggal, sebanyak 26,13 persen responden berasal dari provinsi Jawa Barat dan 8,50 persen dari Provinsi Banten. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi responden cukup merata. Sedangkan, berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 20-24 tahun (46,38 persen). Dilihat dari jenis kelaminnya, 60,50 persen responden pada riset ini adalah laki-laki.
Selama Ramadan, aktivitas melalui media sosial tetap dilakukan. Sebanyak 99,25 persen masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa menyatakan tetap menggunakan media sosial selama bulan puasa. Hanya 0,75 persen yang tidak menggunakan layanan ini.
Twitter dan Instagram, berdasarkan penelitian Tirto ini menjadi dua media utama yang paling banyak digunakan saat Ramadan. dSebanyak 70,9 persen masyarakat di Pulau Jawa diketahui menggunakan Twitter. Sementara, 70,2 persen lainnya menyatakan memilih Instagram. Platform lain yang juga digunakan adalah Facebook (54,0 persen) dan Path (15,4 persen).
Twitter menjadi media sosial utama untuk kategori usia 20an (20-29 tahun) dengan proporsi sebesar 72,71 persen masyarakat pasa rentang usia ini yang memilihnya. Selain itu, Twitter juga menjadi pilihan kaum pria untuk digunakan (70,98 persen). Sedangkan Instagram ternyata lebih dipilih oleh pengguna perempuan. Sebanyak 74,29 persen perempuan menjadikan Instagram sebagai media sosial utama untuk digunakan. Selain dari pengguna perempuan, Instagram juga lebih banyak digunakan oleh masyarakat yang berusia dibawah 20 tahun (81,13 persen).
Berita seputar Ramadan, seperti jadwal puasa dan berita dari media online, menjadi konten yang paling sering dibagikan melalui media sosial oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa (29,85 persen). Sementara, informasi tentang makanan/minuman (26,83 persen) ataupun ucapan selamat puasa/berbuka puasa dan lainnya (21,03 persen) menjadi konten lainnya yang sering dibagikan.
Dengan memperhatikan profil secara lebih spesifik, konten yang terkait dengan makanan/minuman merupakan favorit pengguna perempuan untuk dibagikan (33,02 persen). Begitu juga dengan kelompok berkategori pekerjaan pegawai negeri/swasta, dengan 27,79 persen penggunanya paling suka membagikan konten terkait makanan dan minuman.
Secara umum, mayoritas masyarakat yang tinggal di pulau Jawa diketahui menggunakan media sosial pada malam hari 21.00-24.00 WIB (36,90 persen) selama Ramadan. Hanya 6,42 persen yang menggunakannya sebelum sahur. Bila dilihat berdasarkan usia, masyarakat berusia 30an (30-39 tahun) lebih banyak mengakses media sosial pada siang hari (36,21 persen). Hanya 8,62 persen masyarakat berusia 30an yang mengakses media sosial sebelum sahur.
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Suhendra