tirto.id - Banjir di Kabupaten Kudus yang terjadi sejak Kamis, 14 Maret 2024 semakin meluas hingga ke 29 desa di lima kecamatan. Berikut ini info banjir kudus terkini, dampak, dan penyebabnya.
Bencana banjir itu terjadi akibat hujan yang turun secara terus menerus sejak Sabtu, 10 Maret 2024, menyebabkan debit air di sejumlah sungai meningkat. Awalnya, banjir hanya merendam sejumlah desa, namun kemudian meluas hingga 29 desa.
"Saat ini banjir semakin meluas hingga di 29 desa dari sebelumnya hanya beberapa desa," kata Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, di Kudus, Minggu dikutip Antara.
Berdasarkan update data pada Minggu, 17 Maret 2024 pukul 22.00 WIB yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus di laman Instagram resmi @bpbdkuduskab, banjir telah menelan enam korban jiwa.
Banjir merendam 6.505 rumah warga. Sebanyak 13.983 Kepala Keluarga (KK) atau 40.869 jiwa terdampak. Dari total masyarakat yang terdampak banjir tersebut, sebanyak 2.909 jiwa atau 841 KK telah mengungsi. Bencana ini juga menyebabkan 2.148,24 Ha lahan sawah terendam.
Korban telah mengungsi di 17 tempat pengungsian. Beberapa lokasi pengungsian berada di aula gedung DPRD Kudus, balai desa, tempat ibadah, tempat pendidikan, hingga rumah warga.
Info Terkini Banjir Kudus
Hingga Minggu malam, intensitas hujan terpantau tidak terlalu tinggi, namun air naik antar 5 sampai 10 cm. Di wilayah Kaliwungu, tinggi air rata-rata 50 hingga 200 cm, sehingga beberapa akses jalan tidak bisa dilewati.
Sementara itu, Jalan Lingkar Barat tergenang air sepanjang 1,5 kilometer. Sungai Wulan yang meluap kini sudah mengalami penurunan 30 hingga 40 cm.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Kudus, Pemdes, Pemcam, TNI Polri, Desatana, dan relawan telah melakukan koordinasi untuk mengevakuasi korban terdampak.
Mundir mengatakan, ketersedian logistik masih tercukupi dalam waktu dua hari ke depan. Meski demikian kata Mundir, nantinya akan ada pihak yang membantu untuk memenuhi kebutuhan logistik.
Pemkab Kudus juga bisa menggunakan dana tidak terduga, kata dia, menyusul adanya penetapan status tanggap darurat bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
Korban banjir Kudus hingga saat ini membutuhkan sejumlah kebutuhan mendesak seperti sembako, nasi bungkus, makanan kering, gas, tikar, kasur, selimut, obat-obatan, air mineral, pampers anak dan dewasa, hingga pembalut wanita.
Warga Demak Mengungsi ke Kudus
Menurut data BPBD Kabupaten Kudus, sebanyak 1.480 jiwa atau 364 KK pengungsi di Kabupaten Kudus merupakan warga Kabupaten Demak. Pengungsian korban banjir dari Demak itu difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Kami menyiapkan tempat pengungsian di Gedung Jam'iyyatul Hujjaj Kudus (JHK) yang juga dekat dengan dua desa yang terdampak banjir, yakni Desa Ketanjung dan Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak," kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti ditemui di sela-sela memantau pengungsi asal Demak di Gedung JHK di Kudus, Minggu dikutip Antara.
Pengungsi dari Kabupaten Demak menempati lima titik lokasi pengungsian di Kabupaten Kudus. Sebanyak 745 jiwa di Gedung JHK Kudus, 300 jiwa di Pasar Saerah, 206 di gedung DPRD Kudus, 80 jiwa di gedung Muslimat NU loram Kulon, dan 149 jiwa di gedung Graha Mustika.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra