tirto.id - Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira berpendapat ada tiga masalah yang perlu diwaspadai oleh pemerintah dalam rencana pemindahan ibu kota.
Persoalan pertama, kata Bhima, ialah peningkatan laju inflasi secara signifikan di lokasi ibu kota baru.
"Dengan pindahnya [ibu kota dari] Jakarta ke [lokasi] ibu kota yang baru akan menciptakan kenaikan permintaan di daerah yang baru dan akan mengakibatkan inflasi," kata dia kepada wartawan tirto, Selasa (30/4/2019).
Bhima mencontohkan harga kebutuhan pokok kemungkinan melonjak di lokasi ibu kota yang baru. Sebab, daerah tersebut akan mendadak dipadati para aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di instansi pemerintah pusat.
Sementara masalah kedua, dia menambahkan adalah munculnya ketimpangan ekonomi di ibu kota baru. Ketimpangan ekonomi muncul karena perbedaan mencolok antara kesejahteraan para ASN dari Jakarta dengan penduduk lokal di sekitar lokasi ibu kota baru. .
"Ketika [ASN] pindah ke ibu kota baru maka ada jarak dengan penduduk lokal, apalagi di luar jawa," ujar Bhima.
"Di daerah baru itu, gini rasionya diproyeksi akan meningkat karena hijrahnya pendatang baru dari Jakarta," tambah dia.
Ketimpangan ekonomi itu bisa memicu kemunculan masalah ketiga, yakni berbagai masalah sosial, termasuk kriminalitas.
"Jadi memungkinkan memunculkan masalah urbanisasi. Memunculkan masalah sosial. [...] Itu akan meningkatkan kriminalitas di daerah yang baru," ujar Bhima.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom