tirto.id - Indonesia memasuki ruang ganti dalam keadaan tertinggal dua gol dalam pertandingan pembuka Piala AFF 2016 yang diwarnai enam gol. Peerapat Notchaiya dan Teerasil, masing-masing di menit 5 dan 36, memanfaatkan dua kesalahan Indonesia di dalam kotak penalti untuk mencetak gol. Di babak kedua, Indonesia menyamakan kedudukan dengan dua gol yang dicetak hanya dalam tiga menit.
Boas Solossa memangkas selisih di menit 53 sementara Lerby Eliandry menyamakan kedudukan di menit 56. Namun pertandingan yang berlangsung di Philippine Sports Stadium, Bulacan (Sabtu, 19/11), ini selesai dengan kedudukan Thailand 4-2 Indonesia. Teerasil mengembalikan keunggulan Thailand lewat tendangan dari luar kotak penalti di menit 79 dan melengkapi hattrick-nya di menit 94.
“Kami kebobolan dua gol pertama dari kesalahan individu,” ujar Alfred Riedl, pelatih kepala tim nasional Indonesia, pasca pertandingan. “Gol kedua berawal dari lemparan ke dalam untuk kami, 50 meter dari bendera pojok lawan, dan itu menjadi serangan balik untuk mereka. Harusnya gol ini tidak terjadi, karena lemparan ke dalam harusnya diarahkan ke depan, bukan ke belakang. Andai kami tidak melakukan kesalahan, kami pasti tidak kebobolan.”
Indonesia melawan tuan rumah, Filipina, di pertandingan kedua. Dua kali Indonesia unggul, namun dua kali pula Filipina mampu menyamakan kedudukan. Di menit tujuh, Fachruddin Aryanto berhasil melepaskan diri dari kawalan lawan untuk menyambut umpan tendangan bebas Stefano Lilipaly dengan sundulan. Di menit 31, Misagh Bahadoran mencetak gol penyeimbang yang umpannya, seperti gol Fachruddin, juga berasal dari tendangan bebas. Gol Boas yang membawa Indonesia kembali unggul di menit 68 adalah satu-satunya gol yang tercipta dari open play dalam pertandingan ini, karena Phil Younghusband mencetak gol kedua Thailand dari sebuah tendangan bebas langsung.
Dengan satu poin dari dua pertandingan, peluang Indonesia untuk lolos ke semifinal sangat kecil. Bahkan kemenangan melawan Singapura di pertandingan ketiga hanya akan menempatkan Indonesia di peringkat tiga Grup A jika Filipina menang melawan Thailand. Dan Thailand tidak memiliki kepentingan apa pun di pertandingan ketiga karena kalah pun mereka akan tetap menjadi juara grup. Ditambah lagi, Singapura akan mengerahkan seluruh kemampuannya karena mereka memiliki peluang lolos yang sama besar dengan Indonesia.
Indonesia berhadapan dengan Singapura di Ridzal Memorial Stadium, Manila (Jumat, 25/11). Lemparan ke dalam Madhu Mohana, yang langsung diarahkan kepada Safuwan Baharudin yang berada dalam kotak penalti, membuat para pemain lain lolos dari kawalan. Maka ketika Safuwan meneruskan umpan Madhu kepada Khairul Amri, nama terakhir dapat dengan leluasa mencetak gol dengan sebuah tendangan salto. Di menit 27 dalam pertandingan yang harus dimenangi, Indonesia tertinggal.
Gol penyeimbang akhirnya datang di menit 62. Andik Vermansyah, yang belum berada di kotak penalti ketika Rizky Pora mengirim umpan silang ke jantung pertahanan Singapura, menyamakan kedudukan dengan sebuah tendangan voli. Gol yang akhirnya mengunci kemenangan Indonesia tercipta lima menit sebelum waktu normal habis.
Mengejar bola untuk mencegahnya keluar dari area permainan, Boas menyepak bola ke arah titik penalti. Dua pemain Singapura berusaha menyapu bola keluar dari kotak penalti, namun keduanya gagal. Bola akhirnya jatuh di hadapan Stefano yang membiarkannya memantul satu kali sebelum melepas tembakan yang akhirnya menjadi gol kemenangan Indonesia. Dengan kalahnya Filipina dari Thailand (0-1), Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A.
Lawan Indonesia di semifinal adalah Vietnam, juara Grup B. Perjalanan Vietnam mencapai semifinal, tidak seperti Indonesia, cukup mulus.
Vietnam mengalahkan tuan rumah, Myanmar, pada pertandingan pertama yang berlangsung di Thuwanna Stadium, Yangon (Minggu, 20/11). Gol Nguyen Van Quyet di menit 24 dibalas oleh Aung Thu di menit 73. Tujuh menit berselang, Le Cong Vinh mengembalikan keunggulan Vietnam.
Kembali bermain di Thuwanna Stadium untuk pertandingan kedua (Selasa, 23/11), Vietnam menang lagi. Melawan Malaysia, gol tunggal Nguyen Trong Hoang di menit 80 terbukti cukup untuk membawa Vietnam meraih enam poin dari dua pertandingan.
Melawan Kamboja pada pertandingan ketiga di Wunna Theikdi Stadium, Nay Pyi Taw (Sabtu, 26/11), Vietnam bermain dengan sepuluh orang sejak menit tujuh. Truong Dinh Luat mendapat kartu merah karena melanggar Chan Vathanaka. Walau kalah jumlah pemain, Vietnam tetap mampu mencetak gol pertama. Di menit 20, Le Cong Vinh membawa Vietnam unggul. Keunggulan Vietnam bertambah di menit 50 setelah Nub Tola mencetak gol bunuh diri. Satu gol balasan dari Chreng Polroth di menit 65 pada akhirnya terbukti tak mampu menghindarkan Kamboja dari kekalahan. Vietnam lolos ke semifinal sebagai juara Grup B.
Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah dalam leg pertama, Sabtu (3/12) di Stadion Pakansari, Cibinong. Leg kedua akan berlangsung di My Dinh National Stadium, Hanoi (Selasa, 7/12).
Sepanjang sejarah Piala AFF, Indonesia dan Vietnam sudah berhadapan dengan satu sama lain sebanyak tujuh kali. Dalam tujuh pertandingan tersebut hanya satu kali Indonesia kalah. Pada 15 September 1996, Indonesia kalah 2-3 dari Vietnam dalam pertandingan play-off peringkat tiga.
Dalam enam pertandingan lainnya, Indonesia dua kali menang dan salah satu dari dua kemenangan tersebut adalah kemenangan 3-2 di semifinal Piala AFF 2000. Empat pertandingan lain, termasuk pertemuan terbaru antara Indonesia dan Vietnam di Piala AFF, berakhir imbang.
Ketimbang tujuh pertandingan Piala AFF tersebut, rujukan yang lebih baik barangkali adalah hasil pertandingan dua laga persahabatan antara Indonesia dan Vietnam tahun ini. Di Stadion Maguwoharjo, Sleman (9/10), Indonesia dan Vietnam bermain imbang 2-2. Saat bertandang ke Hanoi (8/11), Indonesia kalah 2-3.
“Jika Anda melihat dua pertandingan kami saat menghadapi Vietnam sebelumnya, performa tim ini bagus, tidak buruk,” ujar Riedl dalam jumpa pers pada Rabu (30/11). “Namun, begitu pun dengan Vietnam. Saya masih berpikir mereka adalah salah satu favorit juara, tapi kami harus membuktikan kami bahwa kami juga bisa melangkah ke final. Kekuatan terbesar Vietnam adalah permainan menyerangnya yang sangat baik. Saya pikir secara keseluruhan tim mereka tidak benar-benar memiliki titik kelemahan. Mereka bermain bagus dalam bertahan. Kami harus memperlihatkan performa terbaik sebagai sebuah tim untuk bisa mengalahkan mereka dan melaju ke final.”
Indonesia akan tanpa dua bek tengah utamanya di leg pertama. Fachruddin dan Rudolof Yanto Basna sama-sama menjalani larangan bertanding satu laga karena mendapat dua kartu kuning di fase grup. Ada tiga pemain yang dapat mengisi kekosongan — namun Riedl sendiri belum menentukan pilihan. Ditambah lagi, belum diketahui apakah Boas akan cukup bugar untuk leg pertama setelah absen latihan hari Selasa karena sakit.
Penulis: Taufiq Nur Shiddiq
Editor: Zen RS