Menuju konten utama

Indonesia Kini Punya 26,71 Juta Perusahaan

Indonesia kini memiliki 26,71 perusahaan resmi dan non resmi yang masih didominasi UMKM. Mayoritas juga masih terkonsesntrasi di Jawa. 

Indonesia Kini Punya 26,71 Juta Perusahaan
Sejumlah petugas badan pusat statistik (bps) kabupaten cirebon melakukan pendataan di salah satu warung kelontong pada sensus ekonomi 2016 di kelurahan watubelah, sumber, cirebon, jawa barat, rabu (11/5/2016).Antara foto/ivan pramana putra.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan berdasar, Sensus Ekonomi 2016, saat ini Indonesia memiliki 26,71 juta usaha/perusahaan yang bergerak di sektor non pertanian.

Sensus, yang digelar setiap 10 tahun sekali dan berlangsung pada Mei-Juni 2016, itu mencatat terdapat peningkatan sebesar 17,51 persen dari kondisi pada 2006. Sepuluh tahun lalu, jumlah usaha/perusahaan non-pertanian di Indonesia tercatat hanya 22,73 juta.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menyatakan sektor UMKM masih mendominasi komposisi 26,71 juta usaha/perusahaan non-pertanian itu berdasar skala bisnisnya. Tercatat Indonesia kini memiliki 26,26 juta usaha usaha/perusahaan non-pertanian. Hanya 0,45 juta usaha/perusahaan non-pertanian yang masuk dalam kategori Usaha Menengah Besar (UMB).

“Ini mencakup seluruh usaha atau perusahaan. Usaha yang dimaksud di sini adalah yang tidak berbadan hukum, sedangkan perusahaan adalah yang berbadan hukum,” kata Suhariyanto saat merilis hasil Sensus Ekonomi 2016 di BPS Pusat Jakarta pada Kamis (27/4/2017).

Suhariyanto mengatakan hasil sensus ini berguna untuk mendata unit dan aktivitas usaha di luar sektor pertanian, menyusun peta dan direktorat usaha, menghitung populasi usaha/perusahaan skala UMKM dan UMB, serta menjadi sampling survei ekonomi di masa depan.

“Karena adanya faktor efisiensi biaya tahun lalu, kami ambil sample daerah konsentrasi 50 persen, dan daerah non konsentrasi sebesar 25 persen,” kata Suhariyanto.

Sensus BPS ini juga mencatat fakta menarik mengenai besarnya usaha bengkel di Indonesia. Berdasar kategori lapangan usaha, terdapat 12,33 juta usaha/perusahaan perdagangan besar dan eceran, yang sebagian bergerak di sektor reparasi serta perawatan mobil dan sepeda motor. Angka ini setara dengan 46,17 persen dari total seluruh usaha/perusahaan non-pertanian di Indonesia.

Selanjutnya, untuk yang terbesar kedua adalah penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (16,72 persen). Dan terbesar ketiga industri pengolahan (16,53 persen).

Sensus tersebut juga mencatat lapangan usaha perdagangan besar dan eceran menyerap jumlah tenaga kerja terbanya, yakni 22,37 juta orang, setara 31,81 persen total pekerja di Indonesia.

Adapun untuk yang terbesar kedua adalah tenaga kerja lapangan usaha industri pengolahan dengan besaran 15,99 juta tenaga kerja, setara 22,75 persen total pekerja. Dan terbesar ketiga adalah usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 8,41 juta orang atau 11,97 persen.

Berdasarkan temuan BPS, dapat diketahui juga bahwa mayoritas usaha/perusahaan di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Besarannya adalah 16,2 juta usaha/perusahaan, atau 60,74 persen.

Pulau Sumatera hanya memiliki 4,9 juta usaha/perusahaan atau 18,61 persen. Sisanya, tersebar di semua kawasan lain.

Menanggapi hasil Sensus Ekonomi 2016, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, “Data ini menjelaskan seperti apa struktur perekonomian kita di luar sektor pertanian. Ini akan membantu semua pihak, termasuk pemerintah dalam menyusun perencanaan, kebijakan, dan kegiatan.”

Baca juga artikel terkait BADAN PUSAT STATISTIK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom