tirto.id - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memprediksi Indonesia akan mencapai target vaksinasi COVID-19 pada akhir tahun 2021, melihat laju vaksinasi yang semakin pesat. Vaksinasi di Indonesia mencapai hampir 172 juta dosis hingga Senin (18/10/2021).
“Dengan laju seperti ini diperkirakan sampai dengan akhir tahun kita bisa mencapai mendekati 300 juta suntikan, dan 168 juta masyarakat kita sudah bisa disuntik dari target 208 juta atau 80,5% bisa mendapatkan akses ke suntikan dosis pertama,” ucap Budi, dilansir situs web Kementerian Kesehatan.
Ia menambahkan, diperkirakan untuk dosis kedua atau vaksinasi lengkap bisa menyentuh angka 122 juta orang atau sekitar 59% dari target populasi kita sebanyan 208 juta orang di atas 12 tahun.
“Hari ini kita sudah mencapai vaksinasi hampir 172 juta dosis, sekitar hampir 52% dari yang ditargetkan,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (18/10).
Dari 171,9 juta dosis itu, sebanyak 108,4 juta masyarakat Indonesia sudah mendapatkan akses vaksinasi dosis pertama, dan 63,5 juta sudah mendapatkan akses vaksinasi lengkap atau 2 dosis.
Pada kesempatan itu, Menkes Budi mengabarkan Indonesia berhasil menembus angka 2 juta per hari selama 6 hari, yakni tanggal 22, 23, 29 bulan September dan tanggal 13, 14, 30 bulan Oktober.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 105,4 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Ini artinya capaian vaksinasi sudah menembus lebih dari 50 persen sasaran vaksinasi.
Per 15 Oktober 2021 Pukul 12.00 WIB, total vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 105.464.686 orang atau 50,64% persen dari total sasaran yaitu sebanyak 208.265.720 orang. Sementara vaksinasi dosis 2 sudah mencapai 61.397.055 orang atau 29,48% persen.
"Terima kasih untuk seluruh masyarakat Indonesia yang telah ambil bagian penting dalam upaya kita mengendalikan pandemi ini," ” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi di Jakarta (15/10/2021).
Kemenkes juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi semua pemangku kepentingan mulai dari tenaga kesehatan, TNI/Polri, kementerian/lembaga, parlemen, dunia usaha, relawan dan pihak-pihak terkait lainnya.
Mendekatkan pos-pos vaksinasi di tengah-tengah lingkungan warga menjadi salah satu terobosan yang dilakukan, tambah dr. Nadia.
Selain metode rutin vaksinasi yaitu berbasis fasilitas pelayanan kesehatan, Pemerintah membuka alternatif lain yang bersifat massal berupa pos-pos/sentra vaksinasi yang dilakukan melalui kerjasama kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat.
Dukungan kemitraan baik berupa tempat layanan, tenaga tim vaksinator, edukasi dan mobilisasi masyarakat, sarana dan prasarana efektif mempercepat pencapaian target vaksinasi.
Editor: Iswara N Raditya