Menuju konten utama

Indonesia dan Arab Saudi Sama-sama Ingin Lawan Terorisme

Lukman menilai bahwa penandatangan kerja sama dengan Arab Saudi ini sangat positif, karena ada 11 perjanjian kerja sama yang ditandatangani.

Indonesia dan Arab Saudi Sama-sama Ingin Lawan Terorisme
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi dalam pertemuan empat mata di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3). Presiden mengatakan bahwa kunjungan tersebut menjadi titik tolak bagi peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dan Arab Saudi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Indonesia dan Arab Saudi memiliki persepsi dan pandangan yang sama dalam memerangi terorisme, radikalisme dan ekstrimisme. Hal tersebut disampaikan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud di Istana Bogor, Rabu (1/3/2017)

"Jadi ada kesepahaman salah satu yang ditandatangani itu adalah bahwa Indonesia dan Arab Saudi untuk memerangi terorisme, radikalisme, ekstrimisme," kata Lukman Hakim

Saat ditanya terkait kekhawatiran kerjasama dengan Arab Saudi bisa menjadi pintu masuk paham radikalisme, Lukman menjawab bahwa dirinya tidak mengkhawatirkan hal tersebut.

"Saya pikir tidak. Ini [kerja sama Indonesia-Arab Saudi] kan titik tekannya pada penguatan ekonomi, selain juga kaitannya dengan sosial kemasyarakatan, pendidikan keagamaan dan sebagainya," kata Lukman Hakim.

Lukman menilai bahwa penandatangan kerja sama dengan Arab Saudi ini sangat positif, karena ada 11 perjanjian kerja sama yang ditandatangani.

"Ini suatu yang bersejarah dan tentu ini menjadi kewajiban kita para menteri untuk menindaklanjutinya," kata dia.

Lukman juga mengatakan dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin Indonesia dan Arab Saudi masing-masing negara saling menghormati, menghargai perbedaan paham keagamaan (mashab).

"Itu suatu hal yang positif bagi kedua negara, bagaimana agama dalam hal ini Islam lebih dikedepankan dari sisi-sisi positifnya," kata dia dikutip dari Antara.

Menteri Agama mengatakan yang menjadi spirit adalah modernisasi, Islam yang wasatiyyah (menolak kekerasan), Islam yang rahmatan lil 'alamin yang akan dikedepankan oleh kedua negara ini.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto