Menuju konten utama

Indonesia Belum Keluarkan Travel Warning ke Singapura

Berbatasan langsung dengan Singapura, Indonesia melakukan sejumlah langkah antisipasi guna mencegah kasus penularan virus Zika yang sudah menjangkiti Singapura. Sementara tiga negara sudah memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Singapura, hingga saat ini Indonesia belum mengeluarkan travel warning atau peringatan perjalanan.

Indonesia Belum Keluarkan Travel Warning ke Singapura
Seorang pekerja mengasapi ruang publik di perumahan umum dengan insektisida, dekat lingkungan sekitarnya dimana kasus Zika secara transmisi lokal ditemukan di Singapura, Selasa (30/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su.

tirto.id - Wabah virus Zika yang menjangkiti Singapura kini telah menulari lebih dari 50 warganya. Tiga negara: Taiwan, Korea Selatan, dan Australia, sudah mengeluarkan travel warning alias peringatan perjalanan bagi para pelancong, terutama perempuan hamil dan yang sedang merancang kehamilan, untuk tidak berpergian ke Singapura.

Hingga saat ini, Indonesia belum mengeluarkan peringatan perjalanan bagi para wisatawan yang akan melancong ke Singapura. Padahal, secara geografis Singapura berbatasan langsung dengan Indonesia, khususnya dengan Kota Batam. Letak negara Singapura yang berdekatan pun memungkin tingginya mobilitas orang yang datang dari Singapura ke Batam atau sebaliknya.

Melalui surat perintah yang dikeluarkan pada 31 Agustus 2016, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau pada seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan agar meningkatkan kewaspadaan seluruh petugas kesehatan dan juga masyarakat dengan melakukan pengawasan dan pemantauan lebih teliti di seluruh pintu masuk.

Pernyataan tersebut dikemukakan Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM di Jakarta, Rabu (31/8/2016), sebagaimana yang dikutip dari situs setkab.go.id.

Sementara itu, untuk mencegah dan mendeteksi penularan Zika, pengawasan juga dilakukan di setiap pintu masuk bandara dengan memberikan health alert card kepada setiap penumpang yang masuk ke Indonesia melalui Singapura untuk mereka bawa.

“Bentuk kartunya sederhana. Ada peringatan yang memberikan informasi bahwa apabila dalam waktu 10 hari berada di rumah, Anda mengalami demam dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit, maka segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti Puskesmas atau rumah sakit dengan harus membawa kartu tersebut,” jelas Subuh.

Pemberian health alert card itu, diyakini Subuh, akan lebih baik dalam memonitor penumpang yang diduga terinfeksi virus Zika dibandingkan melalui screening dan pemeriksaan dengan thermal scanner. Penggunaan thermal scanner sendiri baru akan lebih optimal bila dilakukan kepada orang terinfeksi yang sudah masuk masa inkubasi virus Zika, yaitu 7-10 hari.

Berkaitan dengan penanganan wabah virus Zika ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menetapkan tiga rumah sakit rujukan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipatif Kepri memiliki belasan pelabuhan yang melayani pelayaran langsung dari Singapura.

”Yaitu RSUD Embung Fatimah di Batam, RSUP Raja Ahmad Tahir di Tanjungpinang dan Bintan, serta RSUD Karimun di Karimun," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana di Batam, Selasa (30/8/2016), seperti yang dilansir dari Antara.

Tiga rumah sakit umum daerah itu dipersiapkan untuk menerima berbagai keluhan masyarakat terkait peredaran virus yang kini sudah menyebar hingga Singapura itu. Rumah sakit itu bukan bermaksud mengisolasi penderita, karena menurut Tjetjep penanganan penyakit itu tidak memerlukan ruang isolasi khusus. "Penularannya hanya melalui nyamuk, tidak melalui udara dan lainnya," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS ZIKA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hard news
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari