Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Indikasi Pandemi COVID Bisa Jadi Endemi Tahun 2022, Menurut Satgas

Satgas menyebutkan, salah satu indikasi pandemi bisa menjadi endemi pada 2022 yakni kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Indikasi Pandemi COVID Bisa Jadi Endemi Tahun 2022, Menurut Satgas
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito. ANTARA/Katriana/am.

tirto.id - Para pengamat memprediksi pada tahun 2022, Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini bisa berubah menjadi endemi. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun menyatakan telah siap mengantisipasi kondisi tersebut.

Menanggapi hal ini, Satgas Penanganan COVID-19 memberikan penjelasannya mengenai indikasi tentang Pandemi COVID-19 yang bisa berubah menjadi endemik.

Infografik BNPB Kapan Pandemi Menjadi Endemi

Infografik BNPB Kapan Pandemi Menjadi Endemi. tirto.id/Quita

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan bahwa endemi digambarkan sebagai situasi kasus pandemi dapat terkendali.

Meski demikian, kata dia, bukan berarti virus penyebab pandemi telah hilang sepenuhnya.

"Hal-hal yang dapat mengindikasikan bahwa pandemi telah bertransisi menjadi endemi ialah jika kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus seiring akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah, sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun," ujar Wiku saat konferensi pers daring di Graha BNPB, seperti dikutip dari laman resminya, Jumat (20/8/2021).

Menurut Wiku, kondisi tersebut dapat tercapai juga apabila instrumen pengendalian PPKM saat ini berupa pengaturan dan target spesifiknya dapat dijalankan dengan baik.

Selain itu, patuh terhadap protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), 3T (testing, tracing dan treatment), serta vaksinasi di tiap kabupaten/kota, maka diharapkan kondisi tersebut segera tercapai.

"Tetapi, dengan syarat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat harus bisa mensukseskan kebijakan yang telah ada agar signifikan hasilnya," jelas Wiku.

Per Jumat (20/8/2021) pukul 12.00 WIB, data Satgas melaporkan, Indonesia mendapat tambahan kasus baru sebanyak 22.053, sehingga total kasus kumulatifnya terkonfirmasi mencapai 3.930.300.

Saat ini ada 8,5% atau 334.752 kasus aktif di Tanah Air, sementara angka kesembuhan telah mencapai 88,4% atau totalnya menjadi 3.472.915 orang.

Untuk jumlah yang meninggal dunia tercatat totalnya sebanyak 122.633 orang, setelah bertambah 1.492 kematian dalam waktu 24 jam terakhir.

Sedangkan jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama jumlahnya telah mencapai 56.045.931 dari target vaksinasi 208.265.720 orang.

Kemudian warga yang telah menerima vaksinasi dosis kedua yakni 30.265.720 orang.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya