tirto.id - Saksi ahli dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polri Heri Cahyono memastikan bahwa foto-foto Firza Husein di identik dengan foto asli.
"Kesimpulannya, foto yang diserahkan penyidik kepada Inafis adalah asli dan bukan rekayasa," kata Heri di Polda Metro Jaya, Senin (15/5/2017) malam.
Ahli face recognition menjelaskan metode pemeriksaan foto Firza Husein dilakukan dengan cara membandingkan foto dari situs dengan dokumentasi, yang diambil penyidik saat memeriksa Firza.
Berdasarkan pemeriksaan melalui algoritma biometri wajah, menurut Heri, dipastikan hasilnya cocok atau identik.
"Ketika wajahnya berbeda adalah orang berbeda secara sistem akan menolak. (Firza) diperiksa pakai kerudung," ujar Heri.
Heri mengungkapkan pemeriksaan wajah menggunakan tiga metode yaitu pertama biofinder untuk mencocokkan dua foto wajah dari satu orang yang sama, kedua "face recognition" untuk mengidentifikasi wajah pada foto yang dianalisa kemudian terkoneksi langsung dengan data base kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Kemudian ketiga "adobe photoshop" CS 6 yang sudah dimodifikasi untuk memperbesar identifikasi "pixel" sambungan dan tingkat kerapatan.
"Saya banyak menemukan indikasi keaslian dari warna kulit kemudian proporsional ukuran dan efek pencahayaan," ungkap Heri.
Seperti dikabarkan Antara, Polda Metro Jaya menerima Laporan Polisi Nomor : LP/510/I/2017/PMJ/Dit Reskrimsus terkait dugaan penyebaran percakapan berkonten pornografi yang mengatasnamakan Habib Rizieq dan Firza Husein.
Laporan itu awalnya dari beredar screen shot percakapan bermuatan pornografi diduga antara pria berinisial Habib Rizieq dan seorang wanita mengatasnamakan Firza pada Minggu (29/1).
Belum ada tersangka dalam kasus ini.
Sementara itu, dalam kasus lain, Rizieq terjerat kasus penghinaan terhadap lambang negara sedangkan Firza merupakan tersangka kasus dugaan permufakatan jahat. Firza ditangkap pada 2 Desember 2016 dini hari, beberapa jam sebelum Aksi 212 digelar di Jakarta.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH