Menuju konten utama

IMF Serukan Peningkatan Inovasi

IMF Serukan Peningkatan Inovasi

tirto.id - Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis, (31/3/2016), menyerukan perlunya dibuat kebijakan-kebijakan fiskal baru untuk mendorong peningkatan inovasi dalam menghadapi pelambatan pertumbuhan ekonomi global.

“Inovasi merupakan cara untuk meningkatkan produktivitas di tengah kekhawatiran bahwa ekonomi global terjebak di era pertumbuhan yang biasa-biasa saja," kata IMF dalam laporannya menjelang pertemuan dua kali setahun di Washington, Amerika Serikat, pada April.

IMF mengatakan, kebijakan fiskal dapat memainkan peran penting dalam mendorong inovasi melalui dampaknya pada kewirausahaan, penelitian dan pengembangan (R&D), dan transfer teknologi. Kebijakan-kebijakan anggaran yang ditargetkan dapat membantu mengimbangi periode pertumbuhan ekonomi yang lemah ketika bisnis mengalami kesulitan dalam pembiayaan.

Dalam laporan tersebut juga menjelaskan, perlambatan pertumbuhan dalam faktor produktivitas total (TFP) sangat mengkhawatirkan, yang merujuk pada tenaga kerja dan modal, yang digunakan dalam produksi.

Perlambatan pertumbuhan dalam TFP “menjelaskan bagian penting dari penurunan keseluruhan potensi pertumbuhan sejak awal tahun 2000-an di negara maju, dan baru-baru ini terjadi pada negara berkembang,” sehingga IMF menyerukan reformasi struktural dalam ketenagakerjaan dan produk pasar.

IMF juga memperkirakan bahwa bisnis di negara-negara maju akan menginvestasikan 40 persen lebih di R&D secara rata-rata daripada yang mereka lakukan saat ini, yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) negara masing-masing sebesar 5,0 persen, dan pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi global melalui transfer teknologi.

Selain itu para pakar IMF menyoroti bahwa insentif pajak untuk hak kekayaan intelektual, yang dikenal di Eropa sebagai "box regimes", memiliki hasil bervariasi dalam meningkatan inovasi dan R&D.

IMF mempelajari dampak dari "box regimes" di Prancis, Belgia, Belanda dan Spanyol dan menyimpulkan tidak ada efek pada pengeluaran R&D di Prancis dan Spanyol, sementara keuntungan terlihat di Belgia dan Belanda. IMF mengutip perbedaan dalam desain dari "box regimes" sebagai penyebab dampak yang beragam tersebut. (ANT)

Baca juga artikel terkait IMF atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora