Menuju konten utama

IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 Akan Capai 4,9%

IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 Akan Capai 4,9%

tirto.id -

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,9 persen pada tahun 2016. Angka ini lebih rendah daripada prediksi Bank Dunia yaitu 5,1 persen.

Selain itu, IMF memprediksi tingkat inflasi diperkirakan meningkat menjadi 4,5 persen dibandingkan tahun 2015 yang berada di kisaran 3,4 persen.

"Indonesia pada tahun ini akan menghadapi tantangan dari luar dan dalam negeri," kata Resident Representative IMF di Indonesia Ben Bingham, di Universitas Atmajaya Jakarta, Senin (21/3/2016).

Ben mengingatkan pemerintah Indonesia perlu mewaspadai tantangan ekonomi dalam negeri yakni lambatnya perkembangan kebijakan-kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan dan tantangan lain akibat peningkatan fiskal.

Sementara dari luar negeri, kata Ben, Indonesia perlu mewaspadai kondisi keuangan global yang volatile, penurunan harga komoditas dan pelemahan ekonomi Cina.

Pelemahan ekonomi Cina memang menjadi perhatian serius karena Indonesia memiliki kerja sama ekonomi yang cukup besar dengan Negeri Tirai Bambu itu.

Untuk diketahui peningkatan satu persen produk domestik bruto (PDB) Cina menumbuhkan PDB Indonesia sebesar 0,34 persen. Angka ini bahkan lebih kecil dari Amerika Serikat yang, dalam persentase sama, hanya berdampak 0,13 persen untuk PDB Indonesia.

Sementara pada tahun 2015, Cina mencatat pertumbuhan sebesar 6,9 persen, dan itu merupakan nilai terendah selama 25 tahun terakhir, yang berkutat di double digit.

Pada 2016, Cina menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi 6,5 persen--tujuh persen dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan sedikitnya 6,5 persen hingga tahun 2020.

Pencapaian target ekonomi

Ben juga menjelaskan untuk mencapai target ekonomi Indonesia perlu melakukan perubahan pola pikir atau revolusi mental yakni pola pikir baru yang lebih ekspansif, bukan lagi sekadar bertahan dari tantangan-tantangan perekonomian global.

"Pemikirannya harus lebih membangun, dari sekadar melindungi pasar domestik menjadi fokus meningkatkan daya saing," ujar Ben.

Dia melanjutkan, selain perubahan pola pikir dalam revolusi mental, pemerintah Indonesia memiliki tugas lain sesuai dengan program Nawa Cita, yang bisa diterapkan dalam kebijakan-kebijakan ekonomi. Karena itu, kata Ben, IMF meminta Indonesia dapat meningkatkan standar hidup masyarakat dan meningkatkan kesempatan kerja. (ANT)

Baca juga artikel terkait IMF atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH