Menuju konten utama

Imbas Perubahan Iklim, Jokowi Minta Produksi Jagung Ditingkatkan

Kebutuhan komoditas jagung di dalam negeri masih perlu ditingkatkan menghadapi perubahan iklim.

Imbas Perubahan Iklim, Jokowi Minta Produksi Jagung Ditingkatkan
Peternak ayam petelur Suroto (tengah) bersama perwakilan dari Sekretariat Presiden menunjukkan kondisi jagung bantuan dari Presiden Joko Widodo saat penyerahan di Blitar, Jawa Timur, Senin (20/9/2021). ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas tentang ekosistem ketahanan Indonesia. Dalam rapat tersebut, ia meminta agar produktivitas Jagung bisa melampaui target saat ini.

"Pertama terkait dengan budidaya, bagaimana pengembangan jagung, untuk bisa terus produktifitasnya meningkat dan produksi nasionalnya sesuai dengan target yang dibutuhkan, bahkan melampaui target yang ada," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Pria yang juga dikenal dengan panggilan SYL ini juga diminta untuk mengelola tahap pemetikan atau panen dan pascapanen sampai ke pengolahan jagung. Ketiga, Jokowi meminta agar jajaran memperhatikan pangsa pasar jagung.

"Jadi tiga tahap ini yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian akan main dibudidaya dan bisa meningkatkan semua produktifitas jagung kita lebih khususnya di dalam menghadapi climate change perubahan anomali cuaca yang luar biasa baik secara nasional maupun secara global," kata SYL.

SYL berharap produktivitas jagung saat ini bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Jika memungkinkan dan jumlah produksi berlebih, pemerintah baru mewacanakan untuk ekspor ke luar negeri.

Di saat yang sama, SYL mengaku mendapat perintah dalam penanganan jagung dan ayam serta strateginya.

"Tadi perintah konkret kepada kami sebagai menteri pertanian dan menteri lain agar pengembangan jagung dikembangkan lebih luas lagi melampauai apa yang existing, dan kalau terjadi masalah di katakanlah berkait dengan telor, dan ayam yang juga melimpah dan harganya kemudian turun dan beberapa agenda agenda dipersiapkan untuk menangani itu," kata SYL.

Beberapa waktu lalu seorang peternak ayam layer di Blitar protes langsung kepada Jokowi terkait harga jagung melambung. Peternak sebelum dipanggil Jokowi ke Istana sempat ditangkap karena membentangkan spanduk di tengah kunjungan presiden ke Blitar.

"Salah satu agenda adalah untuk agenda permanennya dibuatkan industri telor yang ada dan seperti itulah dalam perencanaan yang lain. Di satu sisi adalah bagaimana hasil-hasil ini bisa terjualkan terbelikan dan juga bisa masuk dalam program-program katakanlah penggunaan dari bansos-bansos yang memungkinkan untuk itu," tutur mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Baca juga artikel terkait KOMODITAS PERTANIAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali