tirto.id - Proposal yang merekomendasikan nama baru awalan untuk satuan lebih besar dan belum disepakati telah diajukan ke International Bureau of Weights and Measures (BIPM).
Nama awalan tersebut adalah ronna untuk bilangan 1027, quecca untuk 1030, ronto untuk 10-27, dan quecto untuk 10-30.
Pengajuan nama awalan ini untuk merespons semakin besarnya pertumbuhan cadangan data global. Pada 2030 diperkirakan cadangan data global akan mencapai 1 yottabyte atau 1024.
Richard Brown, Kepala Metrologi National Physical Laboratory di London, mengatakan nama awalan yang belum ditetapkan bersama akan menimbulkan berbagai risiko.
Richard mencontohkan untuk bilangan 1024, penggunaan satuan brontobyte dan geobyte sudah menjadi popular meskipun awalan resmi untuk bilangan 1024 adalah yotta. Nama lain yang tidak resmi misalnya googol untuk bilangan 10100.
Awalan-awalan yang diajukan Brown dalam proposal yang diungahnya pada jurnal measurement, mengikuti tradisi pemberian nama sebelumnya.
Secara etimologi, ronna dan ronto berarti kesembilan berasal dari bahasa latin sembilan (novem, ennea) sedangkan quecca dan quecto berarti kesepuluh berasal dari bahasa latin sepuluh (decem, deka). Penyebutan ronna, quecca, ronto, dan quecto disesuaikan agar mudah diucapkan.
Urutan tersebut tidak berlaku pada simbol yang diajukan Brown. Ronna menggunakan simbol R dan Quecca simbol Q. Brown mengatakan simbol berdasarkan abjad X, W, dan V akan membingungkan karena bertabrakan dengan pengertian lain.
Proposal ini akan dibahas pada pertemuaan BIPM pada Oktober mendatang. Jika proposal tersebut akhirnya direkomendasikan, maka akan diajukan ke pertemuan terakhir yang lebih besar pada tahun 2022 yang mencakup perwakilan pemerintah dunia untuk disetujui atau tidak.
Estefanía de Mirandés, ahli fisika dan sekretaris eksekutif BIPM, mengatakan akan terlalu dini untuk melihat hasil diskusi dari pertemuan Oktober mendatang, seperti dilansir Sciencemag.
Emilio Preto dari pusat meteorologi di Madrid sepakat dengan awalan yang diajukan Brown karena simpel dan mudah diingat. “Saat seorang menggunakan nama awalan yang salah, ia akan sulit untuk kembali (mengikuti awalan yang nantinya akan diresmikan,” ucap Preto.
Editor: Dipna Videlia Putsanra