Menuju konten utama

Ikappi Minta Pemerintah Sosialisasi Corona Tak Menyebar Via Bawang

Ikappi mengatakan perlu disampaikan ke publik bahwa (bawang putih) tidak berefek Corona. Sebab isu beberapa hari terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak.

Ikappi Minta Pemerintah Sosialisasi Corona Tak Menyebar Via Bawang
Pedagang menyortir bawang putih di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.

tirto.id - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) perlu melakukan sosialisasi bahwa virus Corona tidak menyebar lewat bawang putih impor dari Cina, Selasa (11/2/2020).

Menurutnya, pemerintah telah menetapkan komoditas berbasis tanaman, termasuk bawang putih tidak dikategorikan sebagai media pembawa virus Corona. Produk yang dilarang untuk diimpor hanya hewan hidup karena penularan virus Corona melalui hewan.

"Ini perlu disampaikan ke publik bahwa (bawang putih) tidak berefek Corona. Isu beberapa hari terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak," kata Abdullah saat dihubungi di Jakarta, melansir laman Antara News.

Abdullah mengatakan saat ini psikologi pasar terganggu dan harga bawang putih bergejolak akibat banyak konsumen yang baru mengetahui impor bawang putih didatangkan dari "Negeri Tirai Bambu" tersebut.

Ia berpendapat bahwa jika impor tetap dilakukan dari Cina, dikhawatirkan harga masih sulit dikendalikan karena konsumen yang enggan membeli bawang putih. Penurunan harga bawang putih diprediksi hanya di kisaran Rp38.000 sampai Rp40.000 per kilogram, karena isu Corona yang masih kuat di publik.

"Kami Ikappi memprediksi kalau impor berikutnya masih dari Cina, harga sulit ditekan seperti normal. Turun mungkin tetapi sulit sampai Rp30.000 per kilogram," kata dia.

Oleh karena itu, Ikappi meminta agar Pemerintah dapat mendatangkan bawang putih selain dari Cina dan tidak bergantung hanya pada satu pasar impor saja. Hal itu bertujuan jika negara tersebut terkena konflik, psikologi pasar dalam negeri tidak terganggu.

Negara-negara lain, seperti Thailand, Vietnam dan Laos dapat menjadi alternatif impor bawang putih karena komoditas bawang putih jenis kating yang sesuai dengan konsumen Indonesia.

"Kami merekomendasikan dari Vietnam, Laos, dan sebagainya, negara penghasil bawang putih yang lebih aman dari impor Cina karena isu terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak," kata Abdullah.

Sebelumnya, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian pada Jumat (7/2/2020) telah menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebesar 103.000 ton dari Cina.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH