Menuju konten utama

IHSG Terkoreksi Melemah di Angka 6.618 Pagi Ini 10 Desember

Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.631, adapun pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.618.

IHSG Terkoreksi Melemah di Angka 6.618 Pagi Ini 10 Desember
Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (10/12/2021) pagi pukul 09.00 WIB di zona merah pada angka 6.618.

Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.631, adapun pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.618.

IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 437 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp177 miliar untuk 22.756 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 178 saham yang bergerak menguat dan 65 saham melemah sementara 219 sisanya ada di posisi stagnan.

Meskipun pagi ini IHSG ada di zona merah, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indicator stochastic yang bergerak melebar setelah membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan.

"Investor masih akan terus mencermati kebijakan The Fed menjaga inflasi dan suku bunga. Selain itu investor juga akan mencermati beberapa rilis data ekonomi," kata dia dalam analisa harian yang dikutip Tirto, Jumat (10/12/2021).

Seiring IHSG yang pagi ini terkoreksi, bursa saham global juga mengalami hal serupa. Bursa Amerika Serikat ditutup Melemah. Dow Jones ditutup 35.754.69 (-0,00%), NASDAQ ditutup 15.417.40 (-1,71%), S&P 500 ditutup 4.667.45 (-0,72%).

Wall Street melemah pada Kamis akibat profit taking. Investor mengalihkan fokus mereka ke data inflasi yang akan datang dan pertemuan Federal Reserve minggu depan. Data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS akan dirilis Jumat pagi.

Angka yang lebih tinggi dari perkiraan akan memperkuat kasus untuk keputusan pengetatan kebijakan pada pertemuan bank sentral AS. Jika inflasi lebih panas daripada harapan, ada potensi tapering yang lebih cepat.

Sementara Gubernur The Fed Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan bahwa pertemuan bank sentral akan mencakup diskusi tentang pengurangan pembelian obligasi (tapering) yang lebih cepat.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari