tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (5/5/2023). IHSG berada di level 6.884 (-0,82 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 6.851 dan level terendah indeks tercatat di 6.733.
Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 151 saham menguat, 374 saham melemah, dan 197 saham bergerak ditempat. Sementara itu, kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.656 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp9,91 triliun.
Berdasarkan pantauan, sebanyak sembilan dari 11 sektor di BEI ditutup di zona merah. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor perindustrian 2,29 persen. Diikuti sektor barang baku 2,18 persen, sektor energi terkoreksi 1,62 persen, dan sektor kesehatan menyusut 1,16 persen.
Pelemahan lain disusul sektor teknologi 1,04 persen, sektor infrastruktur 0,53 persen, sektor barang konsumer primer turun 0,22 persen, sektor properti dan real estate turun 0,007 persen, dan sektor barang konsumer non primer terkoreksi 0,06 persen.
Sementara terdapat dua sektor yang menguat yakni sektor transportasi 0,30 persen dan sektor keuangan 0,23 persen.
Berikut top gainers hari ini:
- PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) naik 17,05 persen ke Rp151 per saham.
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 11,11 persen ke Rp240 per saham.
- PT RMK Energy Tbk (RMKW) naik 8,28 persen ke Rp915 per saham.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.884 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Jumat (5/5/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.851 dan terendah ada di level 6.823.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp158 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.710 triliun. Selain itu, setidaknya ada 85 saham yang bergerak menguat dan 68 saham melemah.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I-2023. Pertumbuhan ini meningkat tipis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 5,02 persen, namun lebih rendah atau terkontraksi 0,92 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Secara year-on-year, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I mencapai 5,03 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Edy mengklaim pertumbuhan sebesar 5,03 persen ini menandakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih stabil. Mengingat sejak kuartal IV-2021 sampai dengan kuartal I-2023 perekonomian dalam negeri berada dalam level 5 persen ke atas.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin