tirto.id - Indeks Saham Gabungan (IHSG) dijual pada 4.879,48 setelah menguat 63,14 poin atau 1,31 persen dipicu oleh naiknya bursa saham global pada perdagangan Selasa (16/6/2020). Sementara itu, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan melejit dengan kenaikan 21,38 poin atau 2,89 persen menjadi diperdagangkan pada 761,23.
Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporannya yang dikutip Antara menuliskan bahwa penguatan bursa AS semalam mampu membawa IHSG ke teritori aman pada hari ini.
Pelaku pasar yang menyambut baik kebijakan The Fed untuk memperluas pembelian surat utang korporasi menjadi dapat dilakukan di pasar sekunder. Sebelumnya surat utang tersebut hanya dapat dibeli di pasar primer, sehingga bursa AS ditutup menguat.
Wall Street tercatat lebih tinggi setelah indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 157,62 poin atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 25.763,16 poin.
Indeks S&P 500 meningkat 25,28 poin atau 0,83 persen menjadi berakhir pada 3.066,59 poin, dan indeks komposit Nasdaq berakhir pada 9.726,02 poin setelah menguat 137,21 poin atau 1,43 persen. Reli bursa saham AS sejak akhir Maret lalu dipicu oleh membanjirnya likuiditas dalam bentuk stimulus fiskan dan ekonomi, serta pembukaan kembali ekonomi negara-negara bagian dan lokal.
Dari pasar domestik, data penjualan ritel bulan April 2020 akan keluar hari ini. Sementara itu penjualan ritel domestik sendri telah mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut semenjak Desember 2019 lalu. Pada bulan ini, data tersebut diproyeksikan akan kembali menurun sebesar 11,5 persen (yoy).
Data penjualan ritel AS bulan Mei 2020 juga akan diumumkan pada Selasa mala mini. Diperkirakan data tersebut akan naik 8 persen (konsensus).
Data perdagangan bursa saham regional Asia pagi ini bervariasi, dengan indeks Nikkei di Bursa Efek Jepang (FTSE) menguat 714,56 poin atau 3,32 persen menjadi dibuka pada 22.245,51. Indeks Hang Seng naik 615,58 poin atau 2,59 persen menjadi 24.392,53 poin, dan indeks Straits Times di bursa efek Singapura juga naik sebesar 58,22 poin atau 2,33 persen menjadi 2.672,1.
Penutupan IHSG 15 Juni 2020
Perdagangan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) tertekan, dengan penurunan sebesar 64,02 poin atau 1,31 persen menjadi ditutup pada posisi 4.816,34 poin, Senin (15/6/2020) sore. Indeks LQ45 juga bergerak turun 12,26 poin atau 1,63 persen menjadi 739,86 poin. Indeks tetap terkoreksi meski neraca perdagangan Mei 2020 tercatat surplus.
“IHSG tertekan turunnya indeks saham global, sementara data ekspor-impor yang negatif memperburuk sentiment pasar hari ini,” kata Analis Asset Management Riki Adi Saputra di Jakarta.
Data neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2020 menunjukkan surplus 2,1 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 10,53 miliar dolar AS dan impor 8,44 miliar dolar AS. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menilai surplus tersebut kurang menggembirakan karena ekspor turun dan impor yang turun lebih dalam.
Lebih lanjut, Riki berpendapat bahwa IHSG akan relatif terkoreksi pada pekan ini akibat sentimen negatif di pasar. “Kemungkinan indeks masih akan tertekan, karena data-data yang muncul sekarang ini akibat PSBB kemarin,” ujar Riki.
Secara sektoral, terdapat delapan sektor yang menurun dengan sektor keuangan tercatat turun paling dalam sebesar minus 2,77 persen. Selanjutnya sektor pertanian dan sektor pertambangan masing-masing minus 2,01 persen dan minus 1,76 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor infrastruktur dan sektor konsumer dengan masing-masing peningkatan sebesar 0,33 persen dan 0,23 persen.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora