tirto.id - Platform video streaming Iflix yang berbasis di Malaysia baru-baru ini berhasil mengantongi pendanaan sebesar lebih dari 50 juta dolar AS dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh manajemen Fidelity International.
Pada putaraan kali ini ada nama investor baru dari perusahaan media beberapa negara di Asia yang seperti MNC dari Indonesia, Yoshimoto Kogyo dari Jepang, dan JTBC dari Korea Selatan.
IFflix mengatakan investasi tersebut memungkinkan perusahaan untuk lebih "agresif" mengejar strategi pertumbuhan dan lebih lanjut memperluas basis penggunanya.
Menurut Iflix, mereka telah memiliki sekitar 17 juta pengguna pada Mei. Angka ini naik dari 9 juta pada enam bulan sebelumnya.
"Kami memiliki saluran yang kuat dari konten baru dan bersemangat untuk membuat penawaran konten kami yang paling luas tersedia bagi jutaan pengguna kami di seluruh wilayah," kata Patrick Grove, salah satu pendiri dan ketua Iflix pada Techinasia.
Terkait dengan pendanaan yang didapat dari berbagai pihak tersebut, Grove menjelaskan hal ini dapat memperkuat pertumbuhan Iflix dan sebagai salah satu pertanda menguatnya kerja sama dengan berbagai media lokal yang tersebar di Asia.
“Kami sangat bangga memiliki Fidelity International sebagai landasan pendanaan putaran terbaru ini, bersama dengan investasi dari semua pemegang saham utama kami dan beberapa perusahaan media paling signifikan di kawasan ini. Investasi ini adalah penegasan yang jelas dari model bisnis Iflix dan prospek pertumbuhan, dan memperkuat hubungan kami dengan beberapa penyedia konten lokal terbesar di kawasan ini,” kata ketua dan pendiri Iflix, Patrick Grove pada Variety.
Iflix, saat ini beroperasi di 12 negara di Asia, seperti Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Brunei, Sri Lanka, Pakistan, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Nepal, dan Bangladesh.
Platform pesaing Netflix ini menyediakan berbagai suguhan streaming seperti acara TV, film, acara lokal, siaran langsung olahraga, dan berita.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yandri Daniel Damaledo