tirto.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berharap operator penerbangan dapat menyediakan dokter di setiap penerbangannya guna memastikan kesehatan dan keselamatan penumpang dan kru pesawat.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, maskapai harus memperhatikan kesehatan penumpang dan kru pesawat. Pasalnya, tidak sedikit kasus penumpang atau kru pesawat membutuhkan bantuan dokter.
“Orang terbang itu secara fisiologis pasti terganggu. Bisa tiba-tiba sakit asma, sesak nafas, atau bahkan serangan jantung. Kejadian itu sudah cukup banyak contohnya,” kata Daeng kepada Tirto, Rabu (12/12/2018).
Di Indonesia, lanjut Daeng, maskapai selama ini hanya sekadar meminta penumpang—yang kebetulan seorang dokter—untuk menjadi tenaga medis di pesawat. Dengan kata lain, dokter yang diminta sifatnya sukarela.
Menurut Daeng, modal seperti itu kurang tepat. Apalagi, penumpang yang berprofesi sebagai dokter juga tidak selalu ada di setiap penerbangan. Oleh karena itu, model yang paling tepat adalah maskapai dapat mempekerjakan dokter.
“Jadi keselamatan dan kesehatan penumpang saat di perjalanan itu betul-betul terjamin. Saya pikir ini konsep ini sangat tepat ketimbang meminta penumpang yang kebetulan dokter,” tuturnya.
Bicara soal ketersediaan tenaga dokter, Daeng optimistis bisa memenuhi kebutuhan yang ada, asalkan ada komitmen yang serius dari pemerintah maupun maskapai, terutama menyangkut regulasinya.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Alexander Haryanto