Menuju konten utama

Ideologi Konstituen Berbeda, PPP Desak Deklarasi Ganjar-Sandi

Waketum PPP Amir Uskara mendorong PDIP agar segera mendeklarasikan Ganjar dan Sandi sebagai pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024.

Ideologi Konstituen Berbeda, PPP Desak Deklarasi Ganjar-Sandi
Sandiaga Uno menghadiri acara Rapat pimpinan Nasional RAPIMNAS II Gerakan Pemuda Ka'bah di Jakarta Pusat, (31/5/2023). tirto.id/M. Irfan Al Amin

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pemilih Sandiaga Uno belum mengarahkan dukungan kepada Ganjar Pranowo sepenuhnya.

Amir menjelaskan ada perbedaan ideologi antara pemilih Ganjar dan Sandi. Sehingga sulit menyatukan kedua poros pemilih secara langsung.

"Karena memang konstituen Mas Ganjar dengan Mas Sandi itu secara ideologis berbeda," kata Amir Uskara di Masjid At Taqwa, Jakarta Selatan pada Minggu (27/8/2023).

Oleh karenanya, Amir mendorong PDIP agar segera mendeklarasikan Ganjar dan Sandi sebagai pasangan capres-cawapres. Hal itu dilakukan agar suara Sandi bisa ikut menyatukan dengan suara pemilih Ganjar dan meningkatkan elektabilitas jelang pendaftaran capres dan cawapres pada Oktober mendatang.

"Sepanjang konstituen Pak Ganjar dan Mas Sandi belum disandingkan, maka konstituen Pak Sandi tidak akan memilih Pak Ganjar," jelasnya.

Amir mengungkap bahwa pemilih Sandi sebagian besar datang dari kalangan perempuan dan anak muda. Dia kembali menegaskan apabila status Sandi tidak menjadi cawapres, maka Ganjar berpotensi kehilangan konstituen tersebut.

"Pemilih Pak Sandi ini tersebar. Secara umum tersebar di emak-emak dan milenial," ungkapnya.

Pihak PPP menegaskan, meski belum ada sinyal deklarasi dari PDIP, mereka tetap akan mendukung Ganjar sebagai capres dan mendorong Sandi sebagai cawapres.

"Sampai saat ini PPP sudah memutuskan calon, tentu kita tidak akan berandai-andai dahulu," tegasnya.

Baca juga artikel terkait PPP AJUKAN SANDIAGA CAWAPRES GANJAR atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat