Menuju konten utama

Hyp3r Dihapus dari Mitra Instagram karena Kumpulkan Data Pengguna

Hyp3r mengumpulkan data pengguna Instagram sehingga dihapus dari Instagram-Ad.

Hyp3r Dihapus dari Mitra Instagram karena Kumpulkan Data Pengguna
Ilustrasi aplikasi Instagram. Getty Images/iStock Editorial

tirto.id - Instagram menghapus perusahaan pemasaran Hyp3r dari Instagram-Ad setelah terbukti mengambil data para pemilik akun platform media sosial tersebut.

Dilansir dari Business Insider, startup Hyp3r melakukan pelanggaran kebijakan Instagram dengan mengumpulkan dan menyimpan data lokasi dari jutaan pengguna Instagram.

Pengumpulan data pengguna Instagram itu lantaran adanya kesalahan konfigurasi dan lemahnya pengawasan pihak Instagram.

Hal ini memungkinkan salah satu mitranya bisa mengakses dan menggunakan data penggunanya secara rinci (seperti keadaan fisik, foto, lokasi, dan informasi pribadi lainnya) meskipun data tersebut diatur untuk hilang setelah 24 jam.

Kasus yang terjadi pada perusahaan Hyp3r ini melanggar kebijakan Instagram dengan menyimpan data-data tersebut. Setelah dikonfirmasi bahwa Hyp3r melakukan pelanggaran, Instagram lalu melayangkan surat gugatan penghentian Hyp3r pada Rabu (7/8/2019).

“Tindakan Hyp3r tidak menaati aturan dan telah melanggar kebijakan kami. Akibatnya, kami telah menghapusnya dari platform kami” kata juru bicara Instagram. “kami juga telah melakukan perubahan produk yang akan membantu mencegah perusahaan lain mengakses lokasi publik dengan cara ini.”

Dikutip dari Statista, pengguna Instagram melonjak 20 persen dari 800 juta pengguna pada 2017, menjadi 1 miliar pengguna pada 2018.

Pengguna Instagram rata-rata meningkat 200 juta setiap tahun. pada 2016, penggunanya sebanyak 600 juta atau naik 200 juta dibanding tahun 2015 yang hanya sebanyak 400 juta pengguna.

Seperti platform besar lainnya, Instagram memiliki application programming interface (API) yang memungkinkan pihak pengembang membangun layanan yang dapat berinteraksi dengan platformnya.

Konsepnya seperti melihat teman Facebook di akun Spotify. Pemograman ini juga yang membuat Facebook kecolongan dalam kasus Cambridge Analytica tahun 2018 silam.

Perusahaan Hyp3r berdiri sejak 2015. Perusahaan ini merupakan platform pemasaran bisnis yang membantu kliennya untuk mengakses data geososial untuk memperoleh pelanggan potensional.

Dalam kerjanya, Hyp3r melacak postingan media sosial yang ditandai dengan lokasi di dunia nyata. Dari postingan tersebut memungkinkan para klien Hyp3r berinteraksi dengan para pengguna dan menargetkan mereka pada iklan yang sesuai dengan minat ataupun lokasi mereka.

Contohnya, ketika seorang pengguna Instagram mengunjungi sebuah hotel dan memposting foto dengan menandai lokasi, ia bisa ditargetkan dengan penawaran dari pesaing hotel tersebut. Namun, Hyp3r tidak dapat mengakses profil seseorang yang mengaktifkan pengaturan ‘pivate’.

Hyp3r telah mengumpulkan puluhan juta dolar AS termasuk pendanaan sebesar 17,3 juta dolar AS pada September lalu. Perusahaan ini bahkan mendapat beberapa penghargaan, termasuk penghargaan dari Fast Company sebagai “Perusahaan Paling Inovatif” tahun 2018 dan 2019.

Klien yang ditangani Hyp3r pun juga perusahaan-perusahaan besar seperti Marriott Internasional, Pepsi, Hard Rock, dan 24 Hour Fitnes.

Baca juga artikel terkait INSTAGRAM atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora