tirto.id - DKI Jakarta diguyur hujan dari sore hingga malam hari Jumat (12/11/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada pukul 17.30 WIB, tinggi muka air Sunter Hulu 230 centimeter, dengan status "Siaga 2".
Kronologi kenaikan tinggi muka air di Sunter Hulu mulai pukul 17.00 WIB setinggi 100 cm, dan setengah jam kemudian, pada pukul 17.30 WIB dengan ketinggian 210 cm.
Sementara Pintu Air Pasar Ikan berstatus "Siaga 3" atau "Waspada". Sedangkan di pintu air lainnya seperti Katulampa, Pos Depok, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Angke Hulu, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, dan Pulo Gadung saat ini berstatus siaga 4 atau normal.
BPBD DKI mengimbau kepada warga agar mengantisipasi datangnya banjir pada malam ini.
BPBD DKI sudah memetakan sejumlah daerah yang berpotensi terdampak kenaikan tinggi muka air, diantaranya Bambu Apus, Cilangkap, Pondok Rangon, Setu, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cipinang, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, dan Duren Sawit.
Kemudian Jatinegara Kaum, Kayu Putih, Pulo Gadung, Sumut Batu, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Kebon Bawang, Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, dan Sungai Bambu.
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyampaikan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) termasuk Suku Dinas (Sudin) terkait, kemudian lurah hingga RT/RW disiagakan.
"Kami menyiagakan seluruh personel dan peralatan serta berkoordinasi dengan seluruh pihak saat hujan turun untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada agar genangan atau banjir cepat surut. Terutama di wilayah atau titik rawan banjir," ujar Sabdo di Jakarta, Jumat.
Sabdo menyebut pihaknya memprioritaskan keselamatan warga dari dampak akibat guyuran hujan yang terpantau turun cukup deras di beberapa wilayah sejak pukul 16.00 WIB.
"Kami juga terus memberikan update informasi tentang kondisi tinggi muka air di setiap pintu air, kemudian kami informasikan kepada warga," tutur Sabdo.
Sementara itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) mengerahkan petugas dan menyediakan peralatan yang diperlukan sebagai upaya penanggulangan, pengamatan terhadap keadaan bangunan/fisik, pintu air, ketinggian permukaan air sungai di hulu dan permukaan di pintu air serta waduk, menetapkan kondisi status siaga bencana, memerintahkan kepada petugas pintu air untuk melakukan tindakan membuka atau menutup pintu air berdasarkan debit air.
"Serta, memastikan kondisi pintu air dalam keadaan baik; menggerakkan; membagikan peralatan dan bahan pengendali bencana banjir juga memonitoring prakiraan cuaca berdasarkan informasi dari BMKG," ujar Sabdo.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto