Menuju konten utama

Hujan Badai di Nepal Selatan Akibatkan 28 Tewas dan Ratusan Terluka

Korban tewas akibat badai di Nepal mengakibatkan 28 orang tewas dan sekitar 400 terluka.

Hujan Badai di Nepal Selatan Akibatkan 28 Tewas dan Ratusan Terluka
Ilustrasi cuaca hujan dan berawan. FOTO/istockphoto

tirto.id - Tim penyelamat berjuang untuk mencapai desa-desa di Nepal selatan yang dilanda hujan badai pada Senin (1/4/2019). Jalan-jalan yang menghubungkan desa di Nepal terputus akibat badai tersebut, sehingga menyulitkan gerak tim penyelamat.

Hingga Senin (1/4/2019), korban tewas akibat badai ini mencapai 28 orang dan melukai ratusan orang lainnya, demikian sebagaimana disiarkan Associated Press News (AP News).

Angin kencang membuat mobil-mobil terbalik dan menerbangkan satu bus yang berisi penumpang dari jalan raya dan menimbulkan banyak kematian.

Polisi mengatakan penyebab kematian lainnya adalah dinding dan tembok rumah yang runtuh. Selain itu, banyak orang tewas karena tertimpa pohon-pohon besar serta tiang listrik yang tumbang.

Hujan badai melanda desa-desa di daerah pertanian Nepal selatan, Distrik Bara dan Parsa pada Minggu (31/3/2019) malam waktu setempat. Administrator Distrik Bara, Rajesh Poudel mengatakan pada Senin pagi 27 orang tewas di daerahnya.

Sementara satu orang tewas di Distrik Parsa, menurut Administrator Distrik Parsa, Narayan Bhattarai.

Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Oli sebelumnya mengatakan lewan Twitter, sekitar 400 orang terluka akibat hujan badai ini.

Petugas kepolisian Sanu Ram Bhattarai mengatakan, polisi dan tentara dari distrik-distrik tetangga berusaha mencapai desa-desa untuk melakukan penyelamatan.

Poudel sebelumnya mengatakan jumlah kematian kemungkinan akan meningkat karena badai telah melanda banyak desa di Distrik Bara, sekitar 120 kilometer (75 mil) selatan ibu kota Nepal, Kathmandu.

Siaran berita televisi di Nepal memperlihatkan para korban cedera yang dibawa ke rumah sakit dengan mobil, ambulans, dan bagkan sepeda motor. Akan tetapi, transportasi sulit karena jalan di banyak desa terhalang pohon-pohon tumbang dan tiang listrik.

Sebagian besar penduduk distrik tersebut bekerja sebagai petani.

Baca juga artikel terkait BADAI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH