Menuju konten utama

Huawei Tetap Luncurkan Smartphone 5G Meski dalam Tekanan AS

Huawei fokus di pasar dalam negeri lantaran menghadapi tekanan dari AS usai masuk dalam "daftar hitam" atau entity list.

Huawei Tetap Luncurkan Smartphone 5G Meski dalam Tekanan AS
Logo Huawei ditampilkan di kantor utama raksasa teknologi asal China di Warsawa, Polandia, pada hari Jumat, 11 Januari 2019. Badan Keamanan Internal Polandia menuduh seorang manajer Cina di Huawei di Polandia dan salah satu mantan perwira sendiri dengan spionase terhadap Polandia atas nama China. (Foto AP / Czarek Sokolowski)

tirto.id - Mate 20 X 5G, smartphone 5G pertama Huawei mulai dijual di Cina pada pekan lalu kendati mendapat tekanan dari Amerika Serikat.

Teknologi 5G mengacu pada generasi kelima dari jaringan seluler yang menjanjikan kecepatan data super cepat dan kemampuan untuk mendukung teknologi seperti mobil tanpa pengemudi.

Huawei Mate 20 X 5G dibanderol seharga 6.199 yuan (880 dolar AS) dan mulai dijual di Cina pada 16 Agustus 2019.

Cina sendiri belum meluncurkan jaringan 5G-nya, tetapi mereka diharapkan akan terhubung pada akhir 2019 di kota-kota besar dan di seluruh wilayah pada tahun 2020.

Huawei ingin jadi yang terdepan dalam persaingan teknologi ponsel pintar 5G, ketika Apple belum merilis ponsel 5G dan Samsung Galaxy Note 10+ 5G belum dijual di Cina.

Huawei fokus di pasar dalam negeri karena menghadapi tekanan dari AS usai masuk dalam "daftar hitam" atau dikenal sebagai entity list. Tekanan ini membatasi perusahaan-perusahaan AS menjual produk ke Huawei.

Huawei menerima penangguhan hukuman 90 hari sehingga pembatasan penjualan dilonggarkan, tetapi berakhir pada 19 Agustus 2019.

Melansir Wall Street Journal, pemerintah AS sedang mencari cara untuk memperpanjang lisensi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan AS dapat terus melakukan bisnis dengan Huawei.

"Cina bahkan sekarang lebih penting, AS membuat perusahaan sulit untuk menjual penawarannya di luar Cina karena sanksi," ujar direktur penelitian di Counterpoint Research, Neil Shah, dikutip dari CNBC.

Cina sendiri menyumbang 62 persen pengapalan smartphone Huawei pada kuartal kedua, menurut data dari firma riset pasar IDC.

Namun pasar smartphone Cina juga melambat. Menurut Shah, smartphone 5G dapat membantu menyalakan kembali pertumbuhan dan membantu Huawei mendorong para pesaing lainnya di segmen premium.

"Pasar Cina telah melambat dan konsumen mengganti ponsel mereka secara perlahan terutama di segmen premium, sehingga konsumen menunggu beberapa teknologi terbaru untuk merangsang mereka agar mengganti ponsel lebih cepat," kata Shah.

Peluncuran agresif 5G dari operator Cina dan ketersediaan perangkat 5G dari Huawei, menurut Shah akan meningkatkan adopsi perangkat 5G dan semakin memperluas keunggulan kompetitif Huawei di segmen premium versus Apple.

Di tengah tekanan dari AS, Huawei telah fokus pada upaya untuk merancang lebih banyak komponen sendiri untuk perangkatnya. Mate 20 X 5G menggunakan chipset buatan Huawei, Kirin 980 termasuk modem 5G-nya.

Merilis produk di Cina juga akan membantu Huawei menguji modem 5G-nya dalam produk unggulan, yang mungkin penting untuk perangkat di masa depan.

Dikutip dari CNBC, Wakil Presiden Penelitian Perangkat Klien IDC, Bryan Ma, mengatakan, peluncuran ini juga memberi Huawei kesempatan untuk "tes ombak" pada modem 5G buatan sendiri, karena perusahaan dapat belajar dari pengalaman implementasi dan produksi ponsel dengan inovasi 5G.

Baca juga artikel terkait SMARTPHONE atau tulisan lainnya dari Arinta Wijaya Murti

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Arinta Wijaya Murti
Penulis: Arinta Wijaya Murti
Editor: Ibnu Azis