tirto.id - Nama pemerhati politik Rocky Gerung kembali menjadi sorotan publik. Hal ini lantaran kritik yang disampaikan Rocky kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi polemik berkepanjangan. Dalam video yang viral di media sosial beberapa hari lalu, Rocky menyinggung usaha Jokowi dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya menjaga warisan masa pemerintahannya.
Di beberapa bagian, Rocky menyampaikan pernyataan kontroversial tentang Jokowi.
"Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, enggak memikirkan nasib kita (masyarakat Indonesia dan buruh). Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," ujar dia dikutip Tirto.
Ungkapan Rocky ini lantas memancing polemik yang terjadi setelahnya. Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP bahkan resmi melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri.
Rocky Gerung dilaporkan terkait dugaan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. Terkait pasal tersebut, pernyataan Rocky Gerung dianggap bermuatan SARA dan membuat keonaran.
Di tengah ramainya pembicaraan tentang isu ini, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa Rocky Gerung tewas ditembak aparat akibat nekat melarikan diri.
Akun “Raya Kitty” mengunggah video berdurasi 10 menit dan 42 detik dengan keterangan foto “UPDATE TERKINI NEKAD MELARIKAN DIRI ROCKY GERUNG TEWAS DITEMBAKAN KETIGA APARAT” disertai takarir “nekad melarikan diri si dvngu berakhir trag!s”.
Thumbnail video memperlihatkan foto Presiden Jokowi yang nampak mengenakan kemeja putih. Foto tersebut juga menampilkan sejumlah anggota kepolisian berseragam lengkap, beberapa diantaranya memegang senjata, sedang mengangkat kantong jenazah berwarna kuning.
Sepanjang 5 Agustus hingga 8 Agustus 2023 atau selama tiga hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh seribu tanda suka, 498 komentar dan telah dilihat sebanyak 82 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Rocky Gerung tewas ditembak aparat akibat nekat melarikan diri?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan menonton secara full video ini dari awal hingga akhir.
Pada menit awal, video menampilkan beberapa cuplikan footage yang berisikan komentar beberapa orang terkait polemik pernyataan Rocky Gerung. Secara keseluruhan footage tersebut tidak ada yang menyinggung soal klaim bahwa Rocky Gerung tewas ditembak aparat akibat nekat melarikan diri.
Kemudian, video berisikan pembacaan narasi oleh narator. Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci “Diburu Netizen, Rocky Gerung Ngumpet” ke mesin pencarian Google. Kata kunci yang digunakan itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator pada awal video.
Hasilnya, kami menemukan artikel di laman Sewordyang diunggah pada Sabtu (21/8/2021) yang menjadi sumber narasi video. Secara keseluruhan, artikel tersebut merupakan opini pribadi penulis yang mengomentari pernyataan Rocky Gerung pada Senin (16/8/2021).
Dalam kesempatan itu, pernyataan Rocky dianggap mengandung unsur ujaran kebencian lantaran dianggap menghina Presiden Jokowi saat berpidato di acara kenegaraan menggunakan pakaian adat Dayak.
Selebihnya, artikel yang menjadi sumber narasi video tersebut tidak menyinggung dan membenarkan klaim bahwa Rocky Gerung tewas ditembak aparat akibat nekat melarikan diri.
Lebih lanjut, Tirto melakukan pengecekan untuk mengetahui asal-usul klaim dan isu ini dengan memasukkan kata kunci “Rocky Gerung Tewas Ditembak Aparat” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ada satupun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut.
Kemudian, Tirto juga coba membedah thumbnail yang digunakan yang menampilkan sejumlah anggota kepolisian berseragam lengkap sedang mengangkat kantong jenazah berwarna kuning.
Hasil dari penelusuran reverse image search menggunakan Yandex mengindikasikan kejadian di foto adalah saat peristiwa ledakan bom di gerbang Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada Minggu (28/3/2021). Foto suntingan terindikasi mengambil foto yang ditangkap oleh Indra Abriyanto dari Antara, yang salah satunya diunggah di Pikiran Rakyat.
Lantas, memanfaatkan informasi ini, Tirto menggunakan mesin pencarian Google untuk mengetahui siapa jenazah yang dibawa sejumlah anggota kepolisian di foto tersebut dengan memasukan kata kunci “Jenazah Bom Katedral Makassar”.
Hasilnya, kami mendapatkan informasi dari unggahan BBC, bahwa isi dari kantong jenazah yang dibawa sejumlah anggota kepolisian tersebut merupakan bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar bukan Rocky Gerung seperti yang dinarasikan dalam unggahan.
Terkait isu ini, Rocky Gerung sendiri sampai hari ini belum ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Terbaru, dikutip dari pemberitaan Detik, Senin (07/08/2023), Polda Metro Jaya baru saja melimpahkan laporan polisi terkait ujaran kebencian Rocky Gerung kepada Bareskrim Polri.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut bahwa Rocky Gerung tewas ditembak aparat akibat nekat melarikan diri.
Tirto juga tak menemukan sumber kredibel yang mengonfirmasi klaim yang disebarkan akun Facebook “Raya Kitty”.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Rocky Gerung tewas ditembak aparat akibat nekat melarikan diri bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty