tirto.id - Modus penipuan penggandaan uang dan berbagai macam bentuk pesugihan masih ditemukan di beberapa akun media sosial. Salah satu yang terbaru dan beredar di Facebook adalah modus penarikan uang gaib yang mencatut nama Ujang Busthomi, serta mencatut nama dan logo salah satu media nasional, yakni CNN Indonesia.
"Assalamualaikum Wr.Wb ? Atas Izin Allah Yang Maha Kuasa Semua Masalah Bisa Terselesaikan
PESUGIHAN PUTIH TANPA TUMBAL," begitu isi pesan dalam unggahan.
Dalam keterangan unggahan juga terdapat nomor kontak yang disebut nomor WhatsApp "Kang Ujang Bustomi".
Dalam video berdurasi sekitar dua menit tersebut terlihat di awal seolah ini adalah bagian dari program acara CNN Indonesia Today. Selanjutnya terlihat adanya proses penggandaan uang dengan tetap menampilkan banner CNN Indonesia di bagian bawah video.
Sampai dengan Kamis (24/8/2023) video telah disaksikan sebanyak 38 ribu kali, kurang dari 24 jam sejak diunggah. Terdapat juga 84 impresi tanda suka (likes).
Lalu bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama Tirto mengidentifikasi bahwa footage program CNN Indonesia Today yang dipakai di awal adalah potongan video lama. Hal ini dapat diketahui dari berita running text. Berita pertama bertuliskan, "Milite Senegal kerahkan armadanya cari pesawat Medivac yang hilang," kemudian diikuti berita berikutnya, "Kebakaran di Merbabu Padam, 60 hektare hutan hangus," serta terakhir, "10 hektare hutan gunung Bentar ludes terbakar".
Tiga berita informasi ini adalah kejadian pada tahun 2015. Tepatnya di sekitar awal September 2015.
Kemudian salah seorang pembawa berita, Prabu Revolusi, yang ditampilkan di cuplikan tersebut juga sudah tidak lagi di CNN Indonesia saat ini. Pada tahun 2020 ia telah ditunjuk sebagai juru bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti dinukil dari Liputan 6.
Lebih lanjut hasil pencarian ke arsip situs CNN Indonesia, mengenai nama Ujang Bustomi maupun kata kunci "bukti penarikan uang goib nyata" juga tidak menunjukkan hasil apapun.
Sementara untuk proses penggandaan uang yang ditunjukkan dalam video, hasil dari penelusuran beberapa frame video menggunakan reverse search imageYandex menunjukkan bahwa video ini adalah potongan dari video lain. Penelusuran lebih lanjut mengarahkan Tirto ke video YouTube dari kanal "Kang Ujang Busthomi cirebon".
Video tersebut ditayangkan langsung tanggal 8 April 2020. Selama sekitar 38 menit video tersebut, Ujang Busthomi menghampiri seorang paranormal bernama Abah Mudi yang dalam video terlihat melakukan praktik penggandaan uang.
Namun, dalam video tersebut juga dijelaskan kalau proses penggandaan uang yang dilakukan adalah penipuan dan bersifat musyrik, oleh sebab itu sebaiknya dihindari masyarakat.
Meski tidak diungkap bagaimana proses penggandaan uang bisa terjadi, tapi ditegaskan berulang-ulang kalau penggandaan uang seperti ini adalah penipuan.
Nama Ujang Busthomi yang dicatut sepanjang video ini juga diketahui adalah seorang ustadz yang memiliki padepokan di Cirebon. Dia sempat ramai dibicarakan karena juga memiliki akun YouTube dengan pengikut sebanyak 7 juta orang.
Indikasi video di Facebook adalah video palsu juga bisa diidentifikasi dari suara pembaca berita di sepanjang informasi disampaikan. Suara pria pembaca berita adalah kecerdasan buatan (AI), dari situs freetts.com. Di situs tersebut dengan memasukan pilihan Bahasa Indonesia dan pilihan Standard B akan menghasilkan suara yang sama dengan pembaca berita.
Indikasi kepalsuan lain bisa dilihat dari akun Facebook pengunggah video. Akun tersebut hanya memiliki 3 aktivitas di lini masanya dan semua dilakukan pada 23 Agustus 2023, mengindikasikan kalau ini akun yang baru dibuat. Selain itu, indikasi lain bahwa akun Facebook tersebut adalah akun palsu adalah adanya akun bercentang biru dengan nama Ust H Ujang Busthomi, yang menunjukkan bahwa akun tersebut adalah akun Ujang yang asli.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty & Shanies Tri Pinasthi
