tirto.id - Hikmah Isra Mi'raj bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari terkandung dalam pelaksanaan shalat wajib lima waktu. Setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajib sholat punya kewajiban untuk menunaikan salat 5 waktu setiap hari.
Perintah melaksanakan sholat lima waktu diterima oleh Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mikraj. Saking istimewa kedudukan ibadah ini, Rasulullah SAW melalui sebuah hadis menegaskan bahwa shalat adalah tiang agama
Isra Mikraj adalah peristiwa perjalanan di suatu malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan kemudian berlanjut ke 7 lapis langit hingga sampai di Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT.
Di pertemuan itu, Allah SWT pada mulanya menitahkan kewajiban sholat 50 waktu dalam sehari semalam. Lantas, Rasulullah SAW beberapa kali mengajukan keringanan atas saran Nabi Musa AS. Terakhir, Nabi Muhammad tidak meminta keringanan lagi setelah kewajiban diringankan menjadi sholat 5 waktu dalam sehari semalam saja.
Hikmah Isra Mikraj bagi Umat Islam
Hikmah Isra Mikraj tidak hanya turunnya perintah sholat 5 waktu. Sebab, banyak pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
Peristiwa Isra Mikraj memberi berbagai hikmah bagi umat Islam. Mengutip laman NU Online serta sejumlah sumber lain, berikut hikmah yang bisa diperoleh dari peristiwa Isra Mikraj:
1. Tingginya derajat hamba yang menyandarkan segala urusan kepada Allah SWT. Hal ini menjadi tanda bahwa hamba yang bertakwa memiliki derajat luhur di sisi Allah SWT.
2. Sebelum peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW ditinggal wafat pamannya, Abu Thalib, dan istrinya, Siti Khadijah. Meski saat itu merupakan Tahun Kesedihan bagi beliau, semangatnya untuk berdakwah tidak surut.
3. Berani menyampaikan kebenaran meskipun hasilnya pahit. Saat Nabi Muhammad mengabarkan peristiwa Isra Mikraj pada penduduk Mekkah, banyak dari mereka yang tidak percaya. Sekalipun demikian, Rasulullah SAW tetap istiqomah menyampaikan perintah Allah SWT.
4. Syariat yang dibawa Nabi Muhammad SAW telah menghapus syariat yang dibawa oleh para nabi terdahulu. Ketika Nabi Muhammad tiba di Masjidil Aqsa dalam perjalanan Isra dari Masjidil Haram, beliau menjadi imam salat bagi nabi-nabi terdahulu. Hal ini menjadi petunjuk jika syariatnya sudah menghapus syariat yang dibawa nabi-nabi sebelumnya.
5. Masjidil Aqsa adalah tempat istimewa bagi umat Islam. Keterlibatan Masjidil Aqsa sebagai salah satu lokasi di peristiwa Isra Mikraj menunjukkan masjid di Palestina ini punya kedudukan istimewa.
Masjidil Aqsa juga pernah menjadi kiblat shalat pertama bagi umat Silam. Mengutip PWMU, Nabi Muhammad juga menganjurkan berpergian di tiga masjid yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, dan Masjid Nabawi sebagaimana sabdanya:
"... dan tidaklah (dianjurkan) untuk berpergian kecuali (untuk mengunjungi) tiga masjid: Masjid Al Haram, masjid Al Aqsha, dan masjidku (masjid Nabawi)." (HR Bukhari).
6. Islam adalah agama suci. Saat Nabi Muhammad SAW berada di Sidratul Muntaha, malaikat Jibril menjamunya dengan minuman dari khamr dan susu. Nabi Muhammad lantas memilih susu, dan kemudian Jibril mengatakan: "Engkau telah diberi hadiah kesucian."
7. Salat merupakan ibadah istimewa bagi umat Islam. Perintah shalat disampaikan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mikraj. Oleh sebab itu, ibadah itu mempunyai kedudukan sangat penting bagi umat Islam. Sholat bahkan menjadi amalan yang akan dihisab pertama kali di akhirat.
8. Memantapkan keyakinan terkait adanya hal gaib. Selama peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai hal gaib seperti 7 lapis langit hingga Sidratul Muntaha. Keadaan di tiap tempat juga telah dilihat oleh Rasulullah SAW.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom