Menuju konten utama

Hewan yang Bisa Terkena Rabies dan 8 Gejala Rabies Pada Hewan

Hewan apa saja yang rabies, di antaranya Virus anjing, kucing, kelelawar hingga kera.

Hewan yang Bisa Terkena Rabies dan 8 Gejala Rabies Pada Hewan
Ilustrasi Rabies. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hewan apa saja yang rabies kerap kali menjadi pertanyaan, apakah benar hanya anjing yang bisa terinfeksi rabies?

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, rabies adalah salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Infeksi virus ini dapat ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies, seperti dari anjing, kelelawar, kucing dan kera.

Akhir-akhir ini, kasus rabies kembali ramai menjadi perbincangan warganet usai seorang anak meninggal dunia setelah digigit anjing yang terinfeksi rabies. Lantas bagaimana ciri-ciri rabies pada manusia dan hewan, penyebab serta cara mencegahnya?

Penyebab Rabies Memetikan

Rabies atau yang lebih dikenal dengan penyakit anjing gila adalah penyakit menular akut dan menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus.

Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.

Masa Inkubasi Virus Rabies

Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 hingga 12 minggu, usai seseorang terinfeksi virus rabies. Lantas, apa saja ciri-ciri penyakit rabies pada manusia yang perlu Anda perhatikan? Berikut beberapa ciri penyakit rabies menurut laman Kemenkes dan Antara News.

Ciri-ciri dan Gejala Rabies Pada Manusia

Setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala di antaranya,

  1. Demam.
  2. Tubuh lesu.
  3. Merasa gejala-gejala seperti flu.
  4. Sakit tenggorokan.
  5. Otot melemah.
  6. Kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan.
  7. Sakit atau nyeri kepala.
  8. Mual dan muntah.
  9. Merasa gelisah.
  10. Merasa bingung atau terancam tanpa ada penyebab.
  11. Hiperaktif.
  12. Halusinasi.
  13. Insomnia atau gangguan tidur.
  14. Pupil membesar.
  15. Berkeringat.
  16. Kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih.
  17. Air mata menetes.
"Lama-lama akan timbul gejala seperti hidrophobia, takut air atau udara, dan cahaya. Kalau kena air atau udara, rasanya seperti tercekik. Bila berlanjut terus akan sulit bernapas," papar Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP), seperti dilansir dari Antara News.

Novie menjelaskan bahwa seseorang yang terindikasi terkena virus rabies akan memiliki gejala takut pada air, udara, dan cahaya karena hal tersebut menyebabkan rasa nyeri atau tercekik sehingga sulit untuk bernapas. Tak heran bila penderita penyakit ini, kata Novie, akan menghindari paparan cahaya langsung dan kontak dengan air.

Dia menyarankan bila seseorang terkena gigitan yang terindikasi virus rabies, maka segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit kemudian melapor ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center, guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat seperti pemberian vaksin atau serum anti-rabies.

"Bila hal itu dilakukan, maka akan mengurangi jumlah virus rabies secara cukup bermakna. Jadi, kalau jumlah virus rabies berkurang, otomatis derajat beratnya penyakit juga akan berkurang," Novie menerangkan.

Ciri Penyakit Rabies pada Anjing

Sedangkan gejala rabies pada hewan anjing peliharaan, menurut Novie, dapat dicermati pada kondisi fisik dan perilakunya, di antaranya,

  1. Air liur anjing seperti berlebihan.
  2. Hidung kering.
  3. Ekor yang tertekuk di antara kedua kaki belakang.
  4. Perilaku yang sering menghindar.
  5. Mudah terkejut.
  6. Tidak patuh.
  7. Napsu makan menurun.
  8. Suka menggigit benda mati.
"Bila ada provokasi, dia bisa langsung menyerang. Gejala rabies juga membuat anjing mengalami fotophobia atau takut terkena cahaya matahari. Akibatnya, dia sering menyendiri di tempat gelap," Novie menambahkan.

Selain fotophobia, anjing bergejala rabies juga cenderung tidak memiliki hasrat untuk makan dan minum karena merasa tidak nyaman ketika melakukan kedua aktivitas tersebut.

"Dia akan berperilaku sangat liar dan menggigit benda-benda mati seperti kayu, batu. Pada akhirnya, rabies akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anjing dalam waktu 10-14 hari," jelasnya.

Meski demikian, Novie menegaskan bahwa walaupun mematikan, penyakit rabies tetap dapat dicegah.

"Rabies itu paling baik dicegah sebelum timbul gejala. Kalau ada yang tergigit hewan, segera lakukan tiga cara tadi," kata Novie.

Cara Mencegah Rabies

Tindakan-tindakan pencegahan infeksi virus rabies adalah dengan mengurangi faktor-faktor risiko dengan cara,

  1. Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan.
  2. Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri.
  3. Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.
  4. Menjaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan liar atau asing.
  5. Melaporkan ke petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies.
  6. Cegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies masuk kedalam rumah.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya