Menuju konten utama

Heru Minta Jajarannya Terapkan WFH saat Banjir Melanda Jakarta

Dengan diberlakukannya WFH bagi kantor-kantor yang terdampak banjir, kata Heru, akan mengurangi dampak kemacetan akibat hujan dan banjir.

Heru Minta Jajarannya Terapkan WFH saat Banjir Melanda Jakarta
Tangkayan layar - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9). ANTARA/Indra Arief

tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono meminta kepada Wali Kota di lingkungan Jakarta agar menerapkan work from home (WFH) ketika terjadi hujan deras disertai banjir di Jakarta.

Pasalnya, saat ini Indonesia khususnya Jakarta telah memasuki musim hujan dan berpotensi terjadi banjir seperti hari-hari sebelumnya.

Hal tersebut dia katakan saat memberikan arahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta, Wali Kota, Camat, dan Lurah se-Pemprov DKI.

"Pak Sekda, teman- teman walkot, kepala dinas, apa kita bisa imbau melalui walkot misalnya, kalau banjir itu genangan di Pejaten misalnya, Pak Walkot bisa imbau untuk WFH," kata Heru di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Dengan diberlakukannya WFH bagi kantor-kantor yang terdampak banjir, kata Heru, akan mengurangi dampak kemacetan akibat hujan dan banjir.

Selain itu, ia meminta agar dinas-dinas terkait untuk menyiapkan tata air, mobil portable, dan pompa-pompa penyedot banjir dapat mulai disiagakan di lokasi-lokasi yang rawan banjir tersebut.

Kepala Sekretariat Kepresidenan non-aktif ini menyampaikan, bahwa dirinya pernah menemukan kasus di mana hujan turun dengan ekstrem. Hal itu membuat semua yang disiapkan untuk hadapi banjir malah tetap tidak dapat diantisipasi.

"Diperkirakan tiga jam pompa bisa berjalan lancar, tapi kondisi alam berubah, hujan gak berhenti-berhenti, maka BBM habis," jelasnya.

Kemudian, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu meminta agar Wali Kota dan suku dinas terkait memeriksa kondisi tersebut.

"Disiapkan dengan benar, sehingga kita tidak disalahkan lagi oleh masyarakat. Bayangkan kalau mesin ada, orang ada, BBM ada, tapi BBM nggak cukup untuk antisipasi banjir," tuturnya.

Oleh karena itu, ia meminta agar Wali Kota berkolaborasi juga dengan warga untuk memastikan saluran permukaan bebas dan tak ada sampah yang mampet sampai kemudian membuat banjir.

"Saya tidak mau ulangi ini, ini jadi KPI [Key Performance Indicator] bapak, ini KPI Pak Lurah, saya akan keliling menanyakan ini," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait WORK FROM HOME atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri