Menuju konten utama

Hendropriyono Sebut 3% Anggota Terpapar Radikalisme Bahaya Buat TNI

Hendropriyono mengatakan, apabila terdapat prajurit TNI yang melakukan aksi radikal, perlu dibuat jera dengan hukum pidana.

Hendropriyono Sebut 3% Anggota Terpapar Radikalisme Bahaya Buat TNI
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono didampingi kader partainya usai menghadiri pembacaan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Jakarta, Rabu (11/4/2018). ANTARA FOTO/ Wibowo Armando

tirto.id - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono merespons pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang menyebut sebanyak tiga persen prajurit TNI aktif sudah terpapar radikalisme.

Menanggapi hal tersebut, Hendropriyono mengatakan itu sesuatu hal yang berbahaya bagi TNI.

"Ya memang bahaya, karena itu saya harapkan kepada para kaum muda yang masih aktif untuk merenungkan hal ini [paham radikalisme]," ujarnya usai melakukan halal bi halal bersama sejumlah purnawirawan TNI di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2019).

Bahkan, ia juga mengatakan, apabila terdapat prajurit TNI yang melakukan aksi radikal, perlu dibuat jera dengan hukum pidana. Sehingga hal tersebut bisa meredam aksi-aksi radikalisme di Indonesia.

“Hukum militer itu lebih berat dari pada hukum biasa. Karena militer itu sesudah kena pidana kena lagi hukum disiplin tentara. Jadi bertumpuk-tumpuk hukumannya,” pungkasnya.

Hendropriyono pun berharap, para purnawirawan TNI tidak menyebarkan ajaran-ajaran di luar Pancasila. Tetapi, harus tetap setia terhadap Indonesia sesuai dengan sumpah prajurit TNI.

‎Selain itu, ia menuturkan, Pancasila lahir berdasarkan kesepakatan para pendiri bangsa sebagai ideologi Indonesia. Sehingga jangan ada yang mencoba mengganti ‎ideologi yang sudah ada dengan yang baru.

“Kalau ada ideologi baru masuk Indonesia, kita enggak boleh ngikut di situ. Karena itu sesat. Ingat kita hidup di negara Pancasila,” pungkasnya.

Pernyataan soal 3 persen prajurit TNI terpapar paham radikalisme itu disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri acara halal bihalal Mabes TNI di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (19/6/2019).

Ryamizard mengaku prihatin atas temuan Kemenhan mengenai kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi khilafah. "Kurang lebih 3 persen, ada TNI yang terpengaruh radikalisme," ujar Menhan seperti dikutip Antara.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto