tirto.id - Pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs UEA dalam lanjutan 16 besar cabang sepak bola putra Asian Games di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8/2018) berakhir dengan kekalahan bagi tuan rumah. Garuda Muda takluk lewat babak adu penalti dengan skor 3-4, setelah pada waktu normal bermain sama kuat 2-2.
Di waktu normal, sepasang gol UEA dicetak Zayed Alameri lewat tendangan penalti. Sementara gol Indonesia masing-masing lahir lewat aksi Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly.
Pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs UEA dalam lanjutan 16 besar cabang sepak bola putra Asian Games di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8/2018) berakhir dengan skor 2-2 pada waktu normal. Pertandingan ini pun bakal berlanjut ke extra time.
Di waktu normal, sepasang gol UEA dicetak Zayed Alameri lewat tendangan penalti. Sementara gol Indonesia masing-masing dicetak Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly.
Pelatih Luis Milla tak menahan diri dalam laga hidup mati kali ini. Masih mengandalkan formasi 4-2-3-1, Milla memasang Alberto Goncalves sebagai ujung tombak, ditopang trio Irfan Jaya, Stefano Lilipaly, dan Febri Haryadi.
Satu-satunya rotasi yang dilakukan Milla jika dibandingkan dengan duel kontra Hong Kong terjadi pada sektor fullback kiri. Rezaldi Hehanusa digantikan oleh Andy Setyo Nugroho yang punya karakter lebih bertahan. Dipasangnya Andy adalah sebagai upaya untuk meredam kecepatan sayap kanan UEA yang memang jadi senjata utama.
Di lain pihak, pelatih Uni Emirat Arab tak banyak melakukan perubahan. Jika dibandingkan formasi saat menghadapi Cina di laga terakhir fase grup, pelatih Skorza Magiet hanya menggantikan gelandang jangkar Majid Salim dengan Shaheen Aldarmki. Formasi 4-3-3 masih jadi andalan UEA, dengan trisula Mohammed Almesmari, Ali Ahayaee, serta Zayed Alameri sebagai senjata di lini depan.
Tertinggal Hingga Paruh Waktu
Ketatnya persaingan terlihat dari intensitas jual beli serangan yang begitu tinggi sejak menit awal. Pada menit ketiga, Uni Emirat Arab lebih dulu mendulang peluang lewat tendangan keras Mohammed Almesmari dari sektor sayap yang masih dapat ditangkap Andritany Ardhiyasa.
Dua menit kemudian momentum balasan didapat Alberto Goncalves. Ia membelokkan bola hasil tendangan jarak jauh dengan kakinya, namun peluang ini pun masih dapat digagalkan kiper Mohammed Alshamsi.
Petaka hadir untuk kubu Indonesia Andy Setyo Nugroho menjatuhkan Zayed Alameri yang melakukan aksi individu di sektor kanan kotak penalti. Wasit menilai aksi Andy sebagai pelanggaran dan memberikan hadiah tendangan penalti untuk tim tamu.
Alameri yang pada menit ke-19 mengeksekusi sendiri tendangan penalti tersebut sukses mencatatkan namanya di papan skor. Bola hasil sepakan kaki kanannya mengarah ke sudut kiri bawah gawang Indonesia dan berujung gol pembuka.
Keberhasilan memecah kebuntuan membuat UEA tampil lebih tenang dan sistematis. Di menit ke-23 mereka bahkan hampir menggandakan skor ketika sebuah umpan terobosan disambar Ali Alyahyaee dengan sepakan keras. Bola hanya menerpa mistar gawang dan meninggalkan lapangan permainan.
Indonesia sempat merespons dengan serangan balasan, saat umpan silang Beto dituntaskan Lilipaly dengan sepakan yang hasilnya masih melambung. Namun peluang ini pun direspons dengan baik oleh UEA di menit ke-35. Sebuah miskomunikasi di lini belakang membuat bola liar jatuh ke kaki Mohammed Almesmari yang berdiri bebas di sektor kiri kotak penalti. Andritany sudah mati langkah dan Almesmari tinggal menceploskan si kulit bundar ke gawang kosong, namun sepakannya dapat diblok pemain Indonesia.
Tak banyak perubahan di sisa waktu pertandingan. Jual beli serangan tetap terjadi di mana kedua kesebelasan masih mengandalkan tekanan dari sektor sayap. Namun tak satu pun gol tambahan tercipta. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Imbang Dramatis
Tertinggal satu gol, Luis Milla berupaya menambah intensitas serangan. Sebelum dimulainya peluit tanda paruh kedua, Milla melakukan rotasi penting. Bek sayap Ady Setyo Nugroho ditarik ke luar dan digantikan oleh gelandang serang Septian David Maulana.
Pergantian ini terbukti merupakan keputusan yang tepat. Pada menit ke-51, Septian menjadi kunci terciptanya gol penyama kedudukan. Umpan silangnya dari sayap kiri dituntaskan Alberto Goncalves dengan tendangan voli akurat. Bola tak mampu dihalau Alshamsi dan terciptalah gol keempat sang striker di sepanjang gelaran Asian Games sejauh ini. Skor 1-1.
Gol tersebut bagai motivator untuk tuan rumah. Di menit ke-56 Stefano Lilipaly nyaris membalikkan kedudukan andai bola hasil tendangannya dari jarak dekat tak melayang kelewat tinggi di atas sasaran.
Berada dalam situasi tertekan, Uni Emirat Arab pun mencoba memperkukuh pertahanan. Bek tangguh Abdul Ghanim Alalawi masuk menggantikan gelandang tengah Rashed Musabbah.
Pergantian ini sempat membuat Indonesia kesulitan masuk ke kotak penalti lawan. Di menit ke-62 Evan Dimas bahkan terpaksa menuntaskan sebuah momentum dengan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti. Patut disayangkan bola hasil sepakan Evan melambung tipis di atas mistar.
Di tengah situasi mendominasi, Indonesia justru melakukan kesalahan fatal. Hansamu Yama menjegal Shahee Aldarmki di kotak terlarang. Wasit pun menilai pelanggaran terjadi dan memberikan hadiah tendangan penalti untuk tim tamu.
Zayed Alameri yang lagi-lagi tampil sebagai eksekutor penalti menjalankan tugas dengan baik. Kali ini ia membidikkan si kulit bundar lewat tendangan ke arah kanan, sekaligus mengecoh Andritany yang keliru membaca pergerakan bola. Gol kedua Alameri di laga ini pun tercipta.
Gol ini sendiri merupakan yang keempat bagi Zayed Alameri di ajang Asian Games 2018. Sebelumnya, Zayed dua kali mencatatkan gol saat UEA menundukkan Timor Leste 1-4 di babak penyisihan.
Indonesia memberikan respons dengan memasukkan winger andalan yang juga memperkuat Timnas U-19, Saddil Ramdani. Pemain asal Persela Lamongan itu masuk menggantikan Irfan Jaya yang mulai tampak kelelahan.
Masuknya Saddil hampir menuai hasil di menit ke-72. Ia melepaskan sebuah tendangan keras dari depan kotak penalti, namun bola masih dapat diblok pemain lawan sehingga berbelok ke luar lapangan.
Lima menit sejak peluang tersebut, tendangan spekulasi kembali hampir berujung gol bagi tuan rumah. Kali ini Zulfiandi yang melepaskannya dengan akurat, namun bola dapat ditangkap Alshamsi.
Ancaman serupa juga hadir pada menit ke-83. Giliran Septian David yang melepaskan tendangan menyusur tanah, meski hasilnya sekadar melebar tipis di kiri gawang.
Usaha Garuda Muda akhirnya menemui hasil pada injury time. Memaksimalkan sebuah umpan silang kiriman Saddil Ramdani, Stefano Lilipaly mendorong bola ke tiang dekat sekaligus memaksa Alshamsi memungut bola dari gawangnya untuk kali kedua. Skor menjadi 2-2 dan bertahan hingga waktu normal usai. Laga pun berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Indonesia Dominasi Perpanjangan Waktu
Gol detik-detik akhir Lilipaly seolah jadi sebab berlipat gandanya motivasi skuat asuhan Luis Milla untuk meraih kemenangan. Sejak awal peluit perpanjangan waktu, Timnas U-23 Indonesia mendominasi jalannya pertandingan.
Sejumlah peluang emas pun didapat. Antara lain lewat sepakan keras Septian David Maulana yang mampu diblok Alshamsi di menit 101, hingga tendangan Lilipaly yang masih melenceng.
Masuknya Muhammad Hargianto untuk menggantikan Evan Dimas di menit ke-112 juga menambah upaya tuan rumah lewat tendangan-tendangan spekulasi. Di menit 114 pemain Bhayangkara FC itu sempat mengancam lewat tendangan keras yang sayangnya masih dapat dimentahkan Alshamsi.
Tak ada satu pun gol pada perpanjangan waktu. Babak adu penalti pun tak terhindarkan.
Adu Penalti
Stefano Lilipaly yang jadi eksekutor pertama menuntaskan tugasnya dengan baik. Sepakan kaki kanannya melaju ke arah kiri sekaligus mengecoh Alshamsi. Pada saat bersamaan, Ahmad Alhashmi juga mampu mengecoh Andritany dengan sepakannya ke arah tengah. Skor penalti 1-1.
Pada giliran kedua, Septian David Maulana gagal. Bola hasil tendangannya melayang tipis di atas mistar. Patut disayangkan karena Zayed Alameri yang jadi penendang kedua UEA mampu menggetarkan gawang Andritany lewat sepakan ke sisi kiri bawah. Skor penalti 1-2.
Dalam giliran ketiga, kedua negara berhasil. Alberto Goncalves menggetarkan gawang lewat sepakan ke sudut kanan atas, sementara Khaled Aldani mengarahkan si kulit bundar ke sudut kiri bawah. Skor penalti 2-3.
Giliran keempat tak menghasilkan skor penalti tambahan. Sepakan Saddil Ramdani ke sudut kiri bawah mampu diredam Alshamsi, sementara tendangan Abdalla Ghanim Alalawi menerpa mistar gawang. Skor penalti.
Dalam giliran kelima yang jadi penutup, Muhammad Hargianto memang mampu menggetarkan gawang UAE. Sayangnya Husain Abdulla mampu memperdaya Andritany, sehingga skor akhir penalti 3-4. Timnas U-23 Indonesia pun resmi tersingkir dari cabang sepak bola putra Asian Games 2018.
Susunan Pemain
Timnas U-23 Indonesia: Andritany Ardhiyasa; I Putu Gede Juni Antara, Ricky Fajrin, Hansamu Yama, Andy Setyo Nugroho; Zulfiandi, Evan Dimas; Febri Haryadi, Stefano Lilipaly, Irfan Jaya; Alberto Goncalves.
Cadangan: Awan Setho Raharjo, Muhammad Hargianto, Gavin Kwan Adsit, Septian David Maulana, Hanif Sjahbandi, Ilham Udin Armaiyn, Saddil Ramdani, Bagas Adi Nugroho.
Timnas U-23 UEA: Mohammed Alshamsi; Ahmed Almehrzi, Salem Asharji, Esmail Alali, Khaled Aldhanhani; Shaheen Aldarmki, Mohamad Alattas, Rashed Musabbah; Ali Alyahyaee, Mohammed Almesmari, Zayed Alameri.
Cadangan: Sultan Almentheri; Abdulla Alhammadi, Ahmad Alhashmi, Jassim Alblooshi, Abdulrahman Alameri, Abdalla Ghanim Alalawi, Husain Abdulla, Hamad Aljasmi, Majid Salim.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan