tirto.id - Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, hasil tes pejabat tinggi negara meliputi presiden hingga menteri merupakan hak perorangan. Hasilnya tak dapat diumumkan ke publik.
"Sekali lagi pemeriksaan ini adalah sifatnya general check up. Oleh karena itu, bukan hak kami untuk merilis karena hasil check up adalah hak dari masing-masing personel yang kita periksa," kata dia, dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).
Pekan lalu, sejumlah pejabat negara menjalani tes Corona. Di antaranya, Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkeu Sri Mulyani, Menhan Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Follower mimin yang dari kemarin nanyain kabar Pak Bas mana suaranya? Test COVID-19 pertama terhadap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di RSPAD telah diketahui hasilnya sore ini (Selasa, 17 Maret 2020). Alhamdulillah, Menteri Basuki dinyatakan negatif virus Corona. pic.twitter.com/1HdE2KbYWh
— Kementerian PUPR (@KemenPU) March 17, 2020
Tes Corona secara para pejabat negara setelah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi positif COVID-19. Beberapa pejabat menyampaikan sendiri hasil tes Corona dengan hasil negatif seperti Menteri PUPR. Tapi Presiden Jokowi tak mengumumkan hasil tes Corona.
"Beliau juga sudah tahu apa yang harus dilakukan menyikapi dari hasil yang diberikan. Kami tidak akan pernah mengungkap tentang hasil ini. Kecuali pasien, penderita, memang kita akan hitung. Oleh karena itu ini harus dipahami. Ini bukan salah apa-apa, tetapi memang prosedurnya seperti itu," kata Yurianto.
Berdasar data per Rabu (18/3/2020), jumlah kasus positif Corona COVID-19 di Indonesia sebanyak 227 denga jumlah pasien positif meninggal sebanyak 19 orang dan sembuh 11 pasien. Sebaran kasus Corona meliputi 13 provinsi di Indonesia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali