tirto.id - Aljazair menjadi juara Piala Afrika 2019 setelah mengalahkan Senegal 0-1 di Stadion Internasional Kairo, Sabtu (20/7/2019) dini hari WIB. Gol tunggal Baghdad Bounedjah pada awal laga sudah cukup menjadi penentu kemenangan sekaligus memberikan gelar kedua bagi Les Fennecs sepanjang sejarah.
Pertandingan antara dua negara terbaik Afrika tahun ini awalnya diperkirakan berjalan seimbang. Namun, semua berubah ketika laga baru berjalan semenit lewat beberapa detik. Tendangan Bounedjah mengenai kaki Salif Sane, bola berubah arah, dan menjauh dari jangkauan Alfred Gomis. Tak ada yang bisa dilakukan Gomis dan skor menjadi 0-1 untuk Aljazair.
Kebobolan cepat seperti itu membuat Senegal berniat secepatnya memberikan reaksi. Di sisi lain mereka juga dipaksa untuk tetap tenang menyikapi potensi serangan balik dari skuad asuhan Djamel Belmadi.
Senegal sendiri terlihat sangat mengandalkan pergerakan Sadio Mane untuk membongkar pertahanan rapat Aljazair. Sepanjang turnamen tahun ini, pertahanan Aljazair memang luar biasa dengan hanya dua kali kebobolan, yakni di laga perempat final dan semifinal.
Faktanya, gawang Rais Mbolhi di final kali ini baru terancam di menit 27 melalui usaha tendangan jarak jauh yang dilakukan Henri Saivet. Namun, tendangan bebas yang dilakukan gelandang Senegal itu relatif mudah diamankan oleh Mbolhi. Sementara peluang berikutnya baru lahir jelang akhir babak pertama melalui tendangan Mbaye Niang yang masih melambung.
Memasuki babak kedua, inisiatif menyerang langsung dilakukan anak asuh Aliou Cisse. Sang pelatih kemudian menambah daya gedor di sektor serang dengan masuknya Krepin Diatta menggantikan Badou Ndiaye yang merupakan gelandang bertahan.
Menit 60, wasit sempat menunjuk titik putih bagi Senegal ketika umpan silang Ismaila Sarr mengenai tangan Adlene Guedioura. Namun setelah melihat tayangan di VAR, wasit menganulir keputusannya itu lantaran terlihat tangan Guedioura tak aktif ketika bola dilepaskan oleh Sarr.
Waktu yang sudah tak banyak membuat Senegal semakin aktif melepaskan serangan. Niang pada menit 66 sempat melewati Mbolhi namun usaha berikutnya dari sang kiper membuat eksekusi Niang tetap saja tak bisa masuk ke gawang. Empat menit kemudian giliran Youssouf Sabaly yang memaksa Mbolhi melakukan penyelamatan.
Sementara itu peluang terbaik Senegal didapatkan pada menit 83. Sarr yang berada di kotak penalti mendapatkan peluang bersih. Namun sepakan volinya malah melambung di atas gawang. Pada akhirnya, tetap tak ada gol penyama dari Senegal yang membuat Aljazair bisa merayakan gelar juara.
Sebelum edisi tahun ini, Aljazair sudah pernah merasakan gelar juara Piala Afrika pada 1990. Sebaliknya, bagi Senegal ini adalah kegagalan kedua dari dua kali percobaan mereka di final, pada 2002 dan 2019.
Pencetak Gol: Bounedjah 2’
Susunan Pemain:
Senegal: Alfred Gomis; Lamine Gassama, Cheikhou Kouyate, Salif Sane, Youssouf Sabaly; Badou Ndiaye (Krepin Diatta 59’), Idrissa Gueye; Henri Saivet (Mbaye Diagne 75’), Ismaila Sarr, Sadio Mane; Mbaye Niang (Keita Balde 85’)
Aljazair: Rais Mbolhi; Mehdi Zeffane, Aissa Mandi, Djameleddine Benlamri, Ramy Bensebaini; Adlene Guedioura; Ismael Bennacer, Sofiane Feghouli (Mehdi Tahrat 85’), Riyad Mahrez, Youcef Belaili (Yacine Brahimi 84’); Baghdad Bounedjah (Islam Slimani 89’)
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus